期刊名称:Cakrawala Pendidikan: Jurnal Ilmiah Pendidikan
印刷版ISSN:0216-1370
电子版ISSN:2442-8620
出版年度:2021
卷号:40
期号:1
页码:70-80
DOI:10.21831/cp.v40i1.32925
语种:English
出版社:Universitas Negeri Yogyakarta
摘要:Information technology and communication adoption, including social media, remains an interesting research theme in this digital era, especially in a developing country like Indonesia. A survey of principals’ perceptions in Indonesia on the factors that influence the use of social media for instructional leadership serves as the focus of this study. Using a sequential approach, 122 principals responded to the questionnaire which adapted the Technology Acceptance Model (TAM) containing six constructs namely perceived ease of use, perceived usefulness, perceived attitude, perceived facilitating conditions, subjective norm, and behavioral intention to use technology; and seven of them were interviewed to give further explanations on their perception. The different test was used on for the results of the interview for the quantitative data analysis and thematic analysis. This research fnds that the principals’ use of the social media in instructional leadership is considered satisfactory. There is no signifcant difference regarding the use of social media for instructional leadership based on sex or age, but there is a signifcant difference based on age in which principals aged more than 50 years have the highest average of TAM. From the interviews, it can be concluded that principals use social media for work to make communication more effective and efcient. The use of social media between the principal and teaching staff proves to be a great way for communication and supervision, not only to report on the teaching and learning process, but also other activities such as administrative reports and fnancial discussions.
其他摘要:Teknologi informasi dan adopsi komunikasi, termasuk media sosial masih menjadi tema penelitian yang menarik di era digital khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Survei mengenai persepsi kepala sekolah di Indonesia terhadap faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan media sosial untuk kepemimpinan instruksional menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan pendekatan sequential, sebanyak 122 kepala sekolah menanggapi kuesioner yang mengadaptasi Technology Acceptance Model (TAM) yang memuat enam konstruk, yaitu perceived ease of use, perceived usefulness, perceived attitude, perceived facilitating condition, subjective nor and behavioral intention to use technology; dan tujuh di antaranya mengikuti wawancara untuk menjelaskan persepsinya. Uji beda digunakan untuk analisis data kuantitatif dan analisis tematik untuk hasil wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial kepala sekolah dalam kepemimpinan instruksional dikategorikan memuaskan. Tidak ada perbedaan signifkan mengenai penggunaan media sosial untuk kepemimpinan instruksional berdasarkan jenis kelamin atau usia, namun ada perbedaan signifkan berdasarkan usia, yaitu kepala sekolah yang berusia lebih dari 50 tahun memunyai rata-rata TAM yang tinggi. Lewat wawancara dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah menggunakan media sosial untuk membuat komunikasi lebih efektif dan efsien. Penggunaan media sosial antara kepala sekolah dan guru menghasilkan cara yang bagus untuk berkomunikasi untuk pengawasan dan tidak hanya melaporkan proses belajar mengajar, tetapi juga kegiatan lain seperti laporan administrasi dan diskusi keuangan.