期刊名称:Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
印刷版ISSN:2442-7632
电子版ISSN:2442-9287
出版年度:2020
卷号:6
期号:2
页码:205-212
DOI:10.22219/kembara.v6i2.13494
出版社:Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Malang
摘要:Pandemi Covid-19 telah meresahkan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu kebijakan yang diberlakukan di Indonesia untuk menekan penularan Covid-19 adalah PSBB. PSBB yang telah digagas oleh pemerintah tidak membuat masyarakat sadar akan bahaya Covid-19, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap penyebarannya yang begitu cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keresahan komika terhadap masyarakat Indonesia yang melanggar aturan pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19, kajian ini dilihat dari perspektif Sosiocultural Practice Norman Fairclough. Sumber data penelitian adalah video dalam konten Dewan Perwakilan Omel-Omel (DPO) yang diunggah di Instagram @bintangemon tentang corona. Data penelitian ini berupa kata atau kalimat yang diucapkan Bintang Emon dalam video #DPOcorona dan #DPOcorona2. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan kategori yang digunakan. Kemudian, dilakukan pemaparan data yang menggunakan teknik analisis wacana kritis model Norman Fairclough dari sosial-budaya dimensi praktik yang meliputi situasional, institusional, dan sosial. Langkah terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek situasional, aspek institusional, dan aspek sosial memang sengaja dibuat dan diunggah oleh Bintang Emon. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan keresahan terhadap masyarakat Indonesia yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah tentang penerapan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, keresahannya tentang oknum-oknum yang menyalahgunakan alat-alat kesehatan serta oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan pribadi di tengah pandemi Covid-19 ini.