摘要:Salah satu cara PSK untuk terus dapat membersihkan diri mereka agar diterima dalam masyarakat adalah dengan belajar agama dan mencari para Da’i yang dapat membantu mereka dalam memahami pentingnya komunikasi agama dalam memperbaiki hidup. Sementara itu bagi para Da’i memberikan komunikasi agama dalam bentuk dakwah juga menjadi nilai lebih untuk berusaha menyelamatkan PSK agar mereka bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Penelitian ini menitik beratkan perhatian kepada fenomena sosial yang terjadi di Kota Padang tentang bagaimana pengalaman komunikasi Da’i dalam memberikan pelajaran dalam bentuk komunikasi agama pembinaan rohani pada mantan PSK. Pengalaman tersebut dilihat dari tiga aspek yaitu komunikasi agama pada mantan PSK dalam pembinaan rohani berdasarkan pengalaman subjektifnya, bentuk interaksi simbolik yang dikonstruksikan Da’i dalam menyampaikan komunikasi agama pada mantan PSK dan bagaimana Da’i mengkonstruksi perilaku komunikasi agama pada mantan PSK setelah menjadi manusia yang bertaubat berhenti dari pekerjaan kegiatan pelacuran terselubung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigm konstruktifisme. Metode pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah da’I dan mantan PSK. Penelitian ini dianalisis dan dibedah dengan teori fenomenologi, interaksional simbolik dan konstruksi realitas. Hasil penelitian ini adalah komunikasi Agama Dai Dalam Pembinaan Rohani Pada Mantan PSK Di Kota Padang dilakukan pertama tahap metode Pembinaan Akhlak, Kedua Tahap transformasi diri dan ketiga Tahap Peningkatan kemampuan intelektual. Interaksi simbolik di tunjukkan Dai dalam penyampaian pesan komunikasi melalui lambang verbal yakni lebih ke bahasa. Kontruksi Makna Mantan PSK bagi Dai pada mantan PSK setelah berhenti dari pekerjaan kegiatan pelacuran terselubung adalah bahwa mantan PSK wajib di apresiasi.
其他摘要:One way of ex-Commercial Sex Workers to be accepted in society is by studying religion and looking for preachers who can help them understand religious communication. Meanwhile, the Da'i provide religious communication through da'wah to try to save ex-Commercial Sex Workers to get the right path. This research focuses on social phenomena about how Da'i's communication experience provides lessons through religious communication of spiritual coaching in former prostitution at Padang City. The experience can be seen from three aspects, namely religious communication of former prostitution in spiritual formation based on subjective experiences, symbolic interaction forms constructed by Da'i in conveying religious communication to ex-prostitutes and how Da'i constructs religious communication behavior in former prostitution after resign as sex worker. This research uses a qualitative method with a constructive paradigm. The data collection method is interview, observation and documentation. The informants of this research are da'I and former prostitution. This research was analyzed and dissected with phenomenological, symbolic interactional theory and reality construction. The results of this study are the communication of the Dai Religion in Spiritual Development in Former Prostitution in Padang conducted the first stage of the Moral Development method, the Second Stage of self-transformation and the third Stage of intellectual capacity building. Symbolic interaction is shown by Dai in communicating communication messages through verbal symbols that is more to language. Construction of the Meaning of Former prostitution by Dai to former prostituses after quitting employment in disguised prostitution is that ex-prostitution must be appreciated.
关键词:komunikasi agama;PSK (Pekerja Seks Komersial);Da’I;interaksi simbolik;konstruksi realitas.