摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fungsional lutut dan kesiapan psikologis pasien yang melakukan rehabilitasi pasca cedera ACL dengan penanganan secara operatif atau non-operatif. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional survey design dengan menggunakan 30 subjek terdiri atas, 17 subjek dengan penanganan operatif, dan 13 subjek dengan penanganan nonoperatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia melalui proses terjemahan, adaptasi, atau skala yang digunakan untuk penelitian lintas budaya. Penilaian kemampuan fungsional lutut menggunakan kuesioner IKDC 2000, dan penilaian kesiapan psikologis menggunakan kuesioner ACL-RSI. Uji t dua sampel independen digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor IKDC 2000 dan ACL-RSI antara pasien dengan penanganan operatif dan non-operatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ditemukaan perbedaan yang signifikan antara skor IKDC 2000 (Sig. 0,110 > 0,05) dan ACL-RSI (Sig. 0,713 > 0,05) pada pasien dengan rata-rata 23,06 bulan dengan penanganan operatif, dan 23,46 bulan dengan penanganan non-operatif. Pasien dengan penanganan operatif dan nonoperatif yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang sama seperti sebelum cedera, memiliki skor IKDC 2000 dan ACL-RSI yang lebih besar dibandingkan dengan pasien yang memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah daripada sebelum cedera.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fungsional lutut dan kesiapan psikologis pasien yang melakukan rehabilitasi pasca cedera ACL dengan penanganan secara operatif atau non-operatif. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional survey design dengan menggunakan 30 subjek terdiri atas, 17 subjek dengan penanganan operatif, dan 13 subjek dengan penanganan non-operatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia melalui proses terjemahan, adaptasi, atau skala yang digunakan untuk penelitian lintas budaya. Penilaian kemampuan fungsional lutut menggunakan kuesioner IKDC 2000, dan penilaian kesiapan psikologis menggunakan kuesioner ACL-RSI. Uji t dua sampel independen digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor IKDC 2000 dan ACL-RSI antara pasien dengan penanganan operatif dan non-operatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ditemukaan perbedaan yang signifikan antara skor IKDC 2000 (Sig. 0,110 > 0,05) dan ACL-RSI (Sig. 0,713 > 0,05) pada pasien dengan rata-rata 23,06 bulan dengan penanganan operatif, dan 23,46 bulan dengan penanganan non-operatif. Pasien dengan penanganan operatif dan non-operatif yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang sama seperti sebelum cedera, memiliki skor IKDC 2000 dan ACL-RSI yang lebih besar dibandingkan dengan pasien yang memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah daripada sebelum cedera.