摘要:Hoaks adalah berita palsu yang menggunakan bahasa sebagai medianya, tetapi bukan bahasa dalam fungsi sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perlokusi hoaks Covid-19 di media sosial. Perspektif yang digunakan adalah Cyberpragmatics. Pendekatan yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif. Objek sasaran penelitian ini adalah manifestasi perlokusi hoaks Covid-19. Data penelitian berupa cuplikan-cuplikan tuturan yang di dalamnya terdapat manifestasi-manifestasi perlokusi hoaks Covid-19. Sumber data substantif penelitian ini teks-teks tertulis yang terdapat di media sosial. Adapun sumber data lokasionalnya adalah media-media sosial seperti Instagram, Facebook, Blog, Webs, yang hadir di sekitar waktu penelitian. Data dikumpulkan dengan metode simak. Teknik yang digunakan adalah teknik rekam dan teknik catat. Sebelum dilakukan analisis data, validitas data dipastikan terlebih dahulu dengan triangulasi data. Metode analisis yang diterapkan adalah metode analisis ekstralingual. Adapun teknik yang diterapkan adalah teknik hubung banding khususnya teknik hubung banding menyamakan. Penelitian ini menghasilkan temuan perlokusi hoaks Covid-19 berikut ini: (1) mengentalkan rasa sentimen; (2) menumbuhkan perspepsi keliru; (3) menyindir otoritas; (4) menumbuhkan kegaduhan; (5) menebar ketakutan; (7) menumbuhkan kekhawatiran; dan (8) menumbuhkan kasak-kusuk.Kata Kunci: Cyberpragmatics, konteks eksternal virtual, dampak perlokusi.