摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode problem-solving terhadap keaktifan calon guru Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan desain faktorial 2x2 dimana kelas eksperimen menggunakan metode problem-solving dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dalam 2 cara, data diperoleh dengan lembar pengamatan kegiatan belajar dan tes kemampuan kognitif siswa. Dari data tersebut, terlihat bahwa metode problem-solving dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, terutama dalam pembelajaran fisika. Selain itu, interaksi antara masing-masing variabel dicari menggunakan uji Analisis Varians (ANOVA). Dari hasil tes menunjukan bahwa hipotesis pertama ditolak yang menunjukkan bahwa ada perbedaan efek antara metode pembelajaran pada kemampuan kognitif siswa. Hipotesis kedua juga ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan efek antara kategori kegiatan belajar siswa pada kemampuan kognitif siswa. Di sisi lain, hipotesis ketiga diterima yang menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan kegiatan belajar siswa pada kemampuan kognitif siswa
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode problem-solving terhadap keaktifan calon guru Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan desain faktorial 2x2 dimana kelas eksperimen menggunakan metode problem-solving dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dalam 2 cara, data diperoleh dengan lembar pengamatan kegiatan belajar dan tes kemampuan kognitif siswa. Dari data tersebut, terlihat bahwa metode problem-solving dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, terutama dalam pembelajaran fisika. Selain itu, interaksi antara masing-masing variabel dicari menggunakan uji Analisis Varians (ANOVA). Dari hasil tes menunjukan bahwa hipotesis pertama ditolak yang menunjukkan bahwa ada perbedaan efek antara metode pembelajaran pada kemampuan kognitif siswa. Hipotesis kedua juga ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan efek antara kategori kegiatan belajar siswa pada kemampuan kognitif siswa. Di sisi lain, hipotesis ketiga diterima yang menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan kegiatan belajar siswa pada kemampuan kognitif siswa