摘要:Pembelajaran IPS terutama pada materi Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang dipandang kurang menarik sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 21,05% (8 dari 38 siswa) sedangkan sebesar 78,94% (30 dari 38 siswa) belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)yaitu 68. Hal ini tentu memerlukan perbaikan dalam proses pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan selama tiga siklus, tiap siklus melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjekpenelitian adalah siswa kelas V SDN Werasari I Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka, sebanyak 38 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 19 siswalaki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif mendeskripsikan hasil tes akhir pembelajaran dan rekapitulasi ratarata nilai siklus pertama,kedua dan ketiga sedangkan analisis deskriptif kualitatif mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan dalam proses pembelajaran berlangsung baik guru maupun siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun secara klasikal yaitu siklus I sebesar 26,31% (10 dari 38 siswa dengan rata-rata kelas 55,77), siklus II sebesar 50% (19 dari 38 siswa dengan ratarata kelas 69,05), dan siklus III sebesar 94,73% (36 dari 38 siswa dengan rata-rata kelas 77,61). Hasil observasi guru pada siklus I mencapai 80%, siklus II mencapai 87%, dan siklus III mencapai 93% sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I masih kategori “cukup” yaitu 65%, siklus II sebesar 75% dengan kategori “baik”, dan siklus III sebesar 85% dengan kategori “sangat baik”. Kesimpulan,bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat melalui model Direct Instruction berbantuan media bagan garis waktu.
关键词:Hasil Belajar; Model Direct Instruction; Media Bagan Garis Waktu.