摘要:Kota Banjarmasin memiliki iklim tropis lembab, kenyamanan termal menjadi unsur kenyamanan yang vital untuk dicapai khususnya untuk efektifitas kegiatan belajar bagi pelajar. Terutama dengan terjadinya pemanasan global, penggunaan penghawaan buatan seperti Air Conditioning (AC) justru akan memperparah terjadinya climate change karena AC merupakan salah satu sumber utama penghasil emisi. Metode pelaksaan penelitian ini dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi termal di dalam dan di luar ruang kelas dengan mencari temperatur efektif kondisi termal di dalam ruang kelas dan kondisi iklim lingkungan sekolah dengan menggunakan alat environmental meter. Sedangkan metode kualitatif untuk mengetahui sensasi termal yang dirasakan pelajar saat berada di dalam ruang kelas, pengambilan data dilakukan 3 kali dengan interval 2 jam dimulai pukul 08.00 WITA. Hasil penelitian menunjukan bahwa sensasi termal yang dirasakan oleh pelajar pada pukul 08.00 dan pukul 10.00 WITA kurang dari 30% yang merasa nyaman saat berada di dalam ruang kelas dan tersisa hanya 5.14% pelajar yang merasa nyaman pada pukul 12.00 WITA. Puncaknya pada pukul 12.00 WITA saat matahari berada persis di puncak tertinggi 93.15% pelajar merasakan kepanasan, yaitu terasa agak panas, panas dan panas sekali. Hal ini didukung dengan data kuantitatif yang temperatur efektif di dalam ruang kelas berada di atas batas kenyamanan Webb, yaitu 30.58°C TE pada pukul 08.00 WITA, meningkat menjadi 31.38°C TE pada pukul 10.00 WITA dan puncak tertinggi pada pukul 12.00 WITA mencapai 31.57°C TE.
关键词:Kenyamanan Termal; Temperatur Efektif; Lubang Udara; Ruang Kelas; Ventilasi Silang