期刊名称:Pubawidya: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi
印刷版ISSN:2252-3758
电子版ISSN:2528-3618
出版年度:2019
卷号:7
期号:2
页码:103-118
DOI:10.24164/pw.v7i2.266
出版社:Balai Arkeologi Jawa Barat
摘要:This paper is an archaeology study that uses sociology approach to determine the continuity of interaction of Arab descend against the river. The research analyze how Arab descend in Palembang who have lived in Palembang long ago use the river in daily life and analyze their perception about river. The research method used in this research is qualitative method with data collection techniques through observation and interviews. In an effort to find out the perception of Arab descendants community in Palembang about the river, the researchers applied the pattern of thought in accordance with the mindset of the research’s object. The results of this study indicate that the development of Palembang has caused environmental changes but it does not make the Arab descendant community, except the community in Sungailumpur, to no longer interact with the river but its intensity has decreased. The description of the life of this community is the identity of the Arab descendant community living in Palembang, that is their ancestor inherited the tradition of riverine culture like the Palembang people in general due to the mother of their ancestor who is a native of Palembang.
其他摘要:Tulisan ini merupakan kajian arkeologi yang menggunakan pendekatan sosiologi untuk
mengetahui keberlangsungan interaksi komunitas keturunan Arab sebagai pendukung situs
terhadap sungai. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis penggunaan sungai dalam
kehidupan sehari-hari oleh komunitas keturunan Arab di Palembang dan menganalisis
pemahaman komunitas keturunan Arab di Palembang mengenai sungai yang merupakan bagian
dari upaya untuk menjelaskan kehidupan komunitas keturunan Arab di Palembang yang telah
menetap di Palembang sejak masa lalu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembangunan fisik Kota Palembang berupa pendirian jembatan dan
penurapan anak Sungai Musi telah menyebabkan perubahan lingkungan, tetapi hal tersebut tidak
membuat komunitas keturunan Arab tersebut tidak lagi berinteraksi dengan sungai walaupun
intensitasnya telah berkurang, kecuali komunitas keturunan Arab yang menetap di
Sungailumpur. Gambaran kehidupan komunitas keturunan Arab ini merupakan identitas komunitas keturunan Arab yang tinggal di Palembang, yaitu leluhur mereka yang mewarisi
tradisi masyarakat tepi sungai, seperti orang Palembang pada umumnya karena ibu dari leluhur
mereka merupakan penduduk asli Palembang.