摘要:Potensi batik Kota Pekalongan memiliki ciri khas masing-masing sesuai inovasi yang dikembangkan masing-masing pengusaha batik sehingga perlu dilakukan kerjasama untuk mengembangkan klaster batik dengan jaringan aktor yang terlibat baik di dalam maupun di luar Kota Pekalongan.Pendekatan klaster mampu menstimulasi pengembangan inovasi batik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan dan aliran informasi antar pelaku yang terlibat dalam jejaring kerjasama untuk mendukung pengembangan klaster batik di Kota Pekalongan.Metode penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari sumber data sekunder dan data primer.Penelitian ini berusaha untuk memahami hubungan antar aktor yang terlibat dalam klaster batik melalui Social Network Analysis (SNA).Hasil observasi menunjukkan bahwa hubungan dan peran antar aktor memiliki hubungan yang belum optimal dan masih perlu ditingkatkan.Disperindagkop dan UMKM,Bappeda,Kementerian Perindustrian,BPPT dan Fedep Kota Pekalongan memiliki peran utama dalam pengembangan klaster batik.Kelima aktor tersebut hasil dari pengukuran degree centrality,closeness centrality dan betweeness centrality dalam jaringan.Sementara itu,sumber informasi pengetahuan yang berkaitan dengan inovasi berasal dari konsumen selain dari pengusaha batik itu sendiri.Sumber aliran informasi pengetahuan dari konsumen menunjukkan bahwa ternyata pelaku usaha lebih banyak bertukar informasi maupun sharing inovasi yang mempengaruhi terhadap proses produksi batik.Klaster batik terdiri dari multi stakeholder yang memiliki beberapa kekurangan sehingga diperlukan integrasi peran antar aktor agar proses inovasi dan teknologi sebagai strategi untuk pengembangan klaster yang inovatif.
其他摘要:Batik Pekalongan potentially has a unique characteristic developed by each entrepreneur.The relationships between entrepreneurs in order to stimulate the innovative development of batik should be examined for future development.This study aims to determine how the relationships between and information flow across the actors involved in cooperation networks to support batik cluster development in Pekalongan.The research conducts survey method with both qualitative and quantitative approaches.The data is obtained from primary and secondary data.This study aims to understand the relationships between the actors involved in the batik cluster through Social Network Analysis (SNA).The results show that the roles of actors are still not optimal and need to be improved.Disperindagkop and UMKM,Bappeda,Ministry of Industry,and FEDEP BPPT of Pekalongan City have the major role in developing batik clusters.Their contributions are measured from techniques of centrality degree,closeness centrality,and betweenness centrality in the network.The source of batik knowledge information source comes from the both the customers and the entrepreneurs of batik.The sources of batik knowledge sharing come from the consumers useful to information exchange and innovation sharing which affect to batik production process.Batik cluster consists of multi-stakeholders carrying out some shortcomings so that it is necessary to integrate the roles of actors and the innovation process and technology as a strategy for the development of innovative clusters.
关键词:aktor;aliran informasi;jejaring;klaster industri