首页    期刊浏览 2024年12月02日 星期一
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Variasi Pelafalan Bunyi Afrikat Bahasa Jepang oleh Penutur Berlatar Belakang Bahasa Bali
  • 本地全文:下载
  • 作者:Ni Putu Candra Lestari ; I Nyoman Suparwa ; I Wayan Simpen
  • 期刊名称:Linguistika
  • 印刷版ISSN:0854-9613
  • 出版年度:2018
  • 卷号:25
  • 期号:1
  • 页码:55-62
  • DOI:10.24843/ling.2018.v25.i01.p07
  • 语种:English
  • 出版社:Universitas Udayana
  • 摘要:This study aims to analyze Japanese affricates sound variation pronunced by Japanese speaking of Balinese.Variation of pronunciation were analyzed by using theory of generative phonology with accoustic phonetic.Kind of affricates sound variation by Japanese speaker of Balinese are alveolar affricates [ts ] and [dz ].Voiceless alveolar affricates [ts ] is variated in three varians,such as voiceless alveolar fricative [s] and voiceless palatal affricates [ç],and voiceless alveolar affricates [ts ] i.e.words tsuki „moon‟,atsui „hot‟,dan matsu „wait‟.Voiced alveolar affricate [dz ] is variated in three varians,such as voiceless alveolar fricative [s] and voiced palatal-alveolar affricate [ʝ],and voiced alveolar fricative [z] i.e.words zannen „a pity,zenzen „nothing at all‟,douzo „please‟.This variation are caused by the characteristic changed in place of articulation and manner of articulation by Japanese speaker of Balinese.Manner of articulation of alveolar affricate [ts,dz ] was approached by fricative manner [s] of articulation in Balinese.Place of alveolar affricate articulation changing to palatal [ç] and alveopalatal [ʝ] approached to sound in Balinese.The variation on alveolar fricative level is reached by basic learner,affricate level is reached by intermediate learner,and advanced learner pronounced approximately similar with the native speaker has.
  • 其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi pelafalan bunyi afrikat bahasa Jepang oleh penutur bahasa Jepang berlatar belakang bahasa Bali.Variasi pelafalan yang terjadi dianalisis menggunakan teori fonologi generatif dengan bantuan fonetik akustik.Bunyi afrikat bahasa Jepang yang memiliki variasi pelafalan oleh penutur berlatar belakang bahasa Bali adalah bunyi afrikat alveolar [ts ] dan [dz ].Bunyi afrikat alveolar tidak bersuara [ts ] seperti pada kata tsuki „bulan‟,atsui „panas‟,dan matsu „menunggu‟ divariasikan menjadi tiga varian bunyi yaitu bunyi frikatif alveolar tidak bersuara [s],afrikatif palatal tidak bersuara [ç],dan afrikat alveolar tidak bersuara [ts ].Bunyi afrikatif alveolar bersuara [dz ] seperti pada kata zannen „sayangnya‟,zenzen „tidak sama sekali‟,douzo „silakan‟ divariasikan menjadi empat varian bunyi yaitu bunyi frikatif alveolar tidak bersuara [s],bunyi afrikat alveopalatal bersuara [ʝ],bunyi afrikatif alveolar bersuara [dz ],bunyi frikatif alveolar bersuara [z].Variasi bunyi itu terjadi pada ciri tempat artikulasi dan cara artikulasi oleh penutur berlatar belakang bahasa Bali.Cara artikulasi afrikat alveolar [ts,dz ] disesuaikan dengan cara artikulasi frikatif [s] seperti pada bahasa Bali.Tempat artikulasi bunyi afrikat alveolar [ts,dz] dilafalkan di tempat artikulasi palatal [ç] dan alveopalatal [ʝ] mendekati bunyi bahasa Bali.Variasi bunyi afrikat alveolar pada tahap frikatif terjadi pada penutur dengan kemampuan bahasa Jepang dasar,dan variasi pada tahap afrikat terjadi pada penutur dengan kemampuan bahasa Jepang menengah,dan variasi bunyi afrikat alveolar yang hampir menyamai penutur asli adalah penutur dengan kemampuan bahasa Jepang tingkat lanjut.
  • 关键词:sound variation;Japanese speaker of Balinese;affricate;alveolar.
  • 其他关键词:variasi bunyi;penutur bahasa Jepang berlatar belakang bahasa Bali;afrikatif;alveolar.
国家哲学社会科学文献中心版权所有