摘要:Bahasa Melayu Loloan Bali yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia patut mendapat perhatian sesuai dengan amanat UUD 1945. Bahasa ini digunakan oleh masyarakat Loloan yang merupakan campuran etnik MelayuPontianak,Bugis-Makassar,Arab,Jawa,dan Bali yang mendiami daerah Loloan,Negara-Jembrana dan daerah pesisir pantai di Jembrana,Bali. Dalam perkembangannya,bahasa ini berdampingan dan banyak dipengaruhi oleh bahasa Bali sebagai bahasa mayoritas di Bali dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia. Sampai saat ini bahasa ini belum digunakan sebagai bahasa pengajaran dan belum memiliki sistem tulis (ortografi). Sistem penulisan yang digunakan dalam pemakaian yang terbatas adalah sistem ejaan bahasa Indonesia. Ortografi untuk bunyi hambat glotal [] dalam bahasa Melayu Loloan Bali masih menyisakan persoalan karena dua hal. Pertama,lambang untuk bunyi hambat glotal pada bahasa-bahasa Nusantara belum menunjukkan adanya keseragaman. Seperti dalam bahasa Madura digunakan lambang huruf q,dalam bahasa Melayu Pontianak digunakan lambang ,sedangkan bahasa Klon (bahasa daerah di Pulau Alor) digunakan lambang/tanda diakritik (’). Kedua,bunyi hambat glotal dalam bahasa Melayu Loloan Bali tidak sepenuhnya bersifat alofonik atau sepenuhnya bersifat fonemik. Ketidaktotalan sifat itu menyebabkan kesulitan dalam penentuan lambang ortografisnya. Ketidaktotalan sifat itu merupakan gambaran dinamika bahasa Melayu Loloan Bali yang dulu bersifat fonemis dan sekarang memperlihatkan semakin kaburnya sifat fonemik dan mengarah ke sifat alofonik (hanya variasi ucapan),seperti dalam bahasa Indonesia dan bahasa Bali. Kajian akademik (linguistik) tentang ortografi untuk bunyi hambat glotal dalam bahasa Melayu Loloan Bali mengusulkan penggunaan lambang diakritik (’),sedangkan untuk penulisan fonetis dan fonemis digunakan lambang . Lambang q tidak disarankan karena lambang huruf tersebut merupakan lambang bunyi hambat uvular takbersuara. Lambang diakritik itu pun hanya digunakan pada kata-kata tertentu dan dalam distribusi tertentu pula. Pemakaiannya diusulkan untuk digunakan pada kata-kata yang mencerminkan sistem fonetis bahasa Melayu Loloan Bali yang khas dan pada kata-kata yang kemungkinan memunculkan ambiguitas jika bunyi hambat glotal tidak dibedakan dengan bunyi hambat velar.
其他摘要:Malay language of Loloan Bali as one of the traditional language in Indonesia should get a proper attention in accordance with the mandate of UUD 1945. This language is used by Loloan society which is a combination of some ethnics such as Malay-Pontianak,Bugis-Makassar,Arab,Java,and Bali living in Loloan territory and the shore of Negara-Jembrana,Bali. In it’s development,this language lives contiguous and much influenced by Balinese language as a majority language in Bali and also Indonesian language as a national language in Indonesia. Until nowadays,this language has not used yet as an educational language and it still has not writing system yet (orthography). The limited orthography used in this language is the Indonesian spelling system. The orthography of glotal blocked sound in Malay language of Loloan Bali is still leaving an issue caused by two things. First,the symbol of glotal blocked sound in the traditional languages of Indonesia is still not showing a uniformity. As in Madura language,there is used the symbol of alphabet q,and Malay language of Pontianak use the symbol ,meanwhile Klon language (traditional language used in Alor island) use the diakritik symbol (‘). Second,the glotal blocked sound in Malay language of Loloan Bali is not fully characterized as alophonic or phonemic system. The untotallity of its characteristic describes the dynamic of Malay languge of Loloan Bali which is formerly characterized as phonemic system and now it shows the unclear of phonemic system charavteristic become alophonic system characteristic (only in the speech variation) as in Indonesian and Balinese language. Academic research called as linguistic about orthography of glotal blocked sound in Malay language of Loloan Bali suggest the use of diakritic symbol (‘),while the symbol is used for the phonetic and phonemic writing. The symbol q is not suggested to use because alphabetic symbol is the symbol of unvoiced uvular blocked sound. The diacritic symbol is used for such words and such distribution only. The use of this symbol is proposed to use only in some words which reflects the special characteristics of the phonetic system of Malay Language of Loloan Bali and it could occuring ambiguity in several words if there is no differences between glotal blocked sound and velar blocked sound.