摘要:Fenomena perilaku penyusun anggaran yang memasukkan self-interest serta kepentingan kelompoknya dalam alokasi belanja APBD menjadi hal yang menarik untuk diteliti dari sudut pandang teori keagenan. Penelitian ini diharapkan mampu membuktikan secara empiris pengaruh PAD, DAU dan SiLPA pada perilaku oportunistik penyusun anggaran di Bali. Lokasi penelitian di 9 (sembilan) Kabupaten/Kota se Bali dengan menggunakan data sekunder berupa data APBD Kabupaten/Kota tahun 2010 sampai 2014. Analisis data dengan metode regresi linier berganda membuktikan terdapat pengaruh positif PAD, DAU dan SiLPA pada perilaku oportunistik penyusun anggaran. Perubahan jumlah PAD, DAU dan SiLPA akan mempengaruhi peningkatan perilaku penyusun anggaran yang dilihat dari perubahan spread belanja sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hibah dan bansos. Implikasi penelitian ini bagi pemerintah daerah dapat dijadikan masukan untuk perbaikan kualitas penyusunan anggaran. Bagi penelitian selanjutnya agar menambah variabel independen seperti pinjaman daerah yang belum dapat.dikembangkan karena keterbatasan data serta mengembangkan kuesioner untuk mendalami persepsi pihak yang terlibat pada penyusunan anggaran.
其他摘要:Budgeting behavioral phenomena that includes self-interest and group interest in the allocation of budget expenditures be an interesting to examined by the agency theory.This research was conducted in 9 (nine) Regency/Municipal in Bali by using time serie