摘要:Di hampir semua perguruan tinggi di Indonesia, para mahasnwa yang ingin belajar ilmu 'linguistik" harus pergi ke Fakultas Sastra atau Fakultas Dmu Budaya, bukan fakultas lain, misalnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Psikologi, Fakultas Pendidikan atau Fakultas Filfasat Sedangkan, di berbagai perguruan tinggi dl Amerika Serikat dan Australia, Ilmu linguistik dianggap sebagal kajian yang strategis dan mandiri sehingga perlu diajarkan dl «buah Vcpartmmt (bisa setara dengan fakultas) tersendiri- Kajian linguistik dianggap setara dengan Sosiologi, Pemerintahan, Komunikasi, Administrasi Publik, Antropologi, Filsafat, Psikologi. Politik, Sastra, Sejarah dan cabang ilmu sosial lain. 'Di samping itu,para ilmuwan, dosen dan mahasiswa Indonesia kurang terbiasa bekerja secara interdisipliner sehingga cabang ilmu "baru", yang disebut linguistik mi. cenderung hanya dikaitkan dengan satu bidang umum saja, yakni, "bahasa", sehingga mereka pada umumnya beranggapan bahwa linguistik hanya pantas dipelajari oleh mereka yang mempelajari seluk-beluk bahasa. Celakanya, anggapan semacam ini juga diyakini oleh mereka yang bekerja dl Fakultas Sastra (atau Ilmu Budaya). Padahal, di belahan bumi bagian Barat, Utara. Timur dan Selatan sana, ilmu linguistik telah dikawinkan dan dikembangbiakkan oleh para akhli bidang lain, sehingga cabang baru ini menjadi sangat berguna bagi penelitian dan perkembangan ilmu sosial apa pun.
其他摘要:This paper questions critically the public notion @most researc?ters in linguistics and other Social-sciences OK he conwnffrmaf &@point on natural iangiage. Then, it tries to fbward a teaisited viewpoint in Pfir hope that those researchers who are interes