摘要:Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk dari gangguan terbesar yang dapat menciptakan kerusakan hutan di Indonesia. Kebakaran hutan terjadi setiap tahun dipicu oleh kondisi alam, seperti adanya singkapan batubara, lahan gambut yang terbakar dan kemarau panjang akibat fenomena El-Nino. Lokasi pada penelitian ini adalah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan luas keseluruhan 14.529,10 hektar.Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui zonasi tingkat kerawanan kebakaran Lokasi pada penelitian ini adalah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan luas keseluruhan 14.529,10 hektar.hutan di TNGC, 2) mengetahui sebaran daerah yang rawan kebakaran hutan, 3) mengetahui penyebab kebakaran hutan. Tujuh Parameter dalam penelitian ini, yaitu: sebaran hotspot, penggunaan lahan, curah hujan, topografi, arah lereng, aksesbilitas pemukiman dan aksesbilitas sungai. Pengambilan sampel ini berdasarkan proporsional area sampling. Metode dalam penelitian ini adalah metode analisis tumpang susun (overlay), pengharkatan, dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zonasi tingkat kerawanan kebakaran di TNGC terdiri dari tiga kelas yaitu zona sangat rawan seluas 1.217,001 ha (8,86%), zona rawan seluas 8.378,936 ha (57,76%), dan zona tidak rawan seluas 4.842,269 ha (33,38%). Persebaran daerah rawan kebakaran hutan secara administratif pada kelas zona rawan terdapat pada Resort Mandirancan, Cilimus, Jalaksana, Cigugur, dan Argalingga. Kelas zona sangat rawan terdapat pada Resort Pasawahan dan Bantaragung. Untuk kelas zona tidak rawan terdapat pada Resort Darma, Argamukti, Sangiang, dan Gunung Wangi. Penyebab alami kebakaran hutan yaitu letusan gunung berapi (semburan lahar/lava). Sedangkan faktor kelalaian manusia karena masyarakat sekitar TNGC masih melakukan pembakaran dalam mengolah/membersihkan lahan garapannya.
关键词:Zoning; The Vulnerability Of The Fire and Geographic Information System