摘要:Perkembangan yang pesat di daerah Kota Yogyakarta memberikan berbagai konsekuensi dari sisi hidrologi. Perubahan lahan terbangun untuk memenuhi kebutuhan fasilitas fisik kota sangat cepat, seperti bangunan, jalan, dan tempat parkir. Kondisi ini akan merubah fungsi lahan sebagai satu kesatuan proses hidrologi, yakni lahan-lahan yang awalnya menyerap air menjadi kedap air. Alih fungsi lahan yang diikuti oleh peningkatan aliran permukaan akan berpengaruh terhadap sumberdaya air baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hasil dari penelitian adalah terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Belik, yaitu berupa pengurangan lahan bervegetasi dan peningkatan lahan terbangun. Perubahan penggunaan lahan ini menyebabkan peningkatan koefisien aliran dan Curve Number (CN) di DAS Belik. Selain menyebabkan peningkatan koefisien aliran dan CN, peningkatan lahan terbagun juga menjadi sumber pencemar airtanah. Besarnya limbah domestik (detergen) dan sumber pencemar organik yang disebabkan konstruksi septictank yang terlalu dekat dengan sumur menyebabkan nilai phospat, nitrat, dan coliform jauh melebihi baku mutu air kelas 1. Kemudian arah aliran airtanah di DAS Belik bergerak dari hulu menuju ke arah hilir/selatan dengan potensi debit mencapai 104 liter/detik. Jika airtanah tercemar, maka konsentrasi pencemaran terbesar akan terjadi di bagian hilir DAS Belik.
关键词:perubahan penggunaan lahan; debit puncak; kualitas air landuse change; maximum discharge; runoff; water quality