摘要:Artikel ini menyajikan hasil penelitian aspek partisipasi masyarakat dalam usaha pengelolaan hutan mangrove, di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi kalimantan Barat. Tujuan penelitian secara umum untuk mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan, pencegahan kerusakan hutan mangrove, untuk mencari alternatif arahan pengelolaan hutan mangrove dari aspek sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan melakukan wawancara terhadap sample responden sebanyak 90 kepala keluarga (KK), atau 25 persen dari seluruh jumlah populasi sebanyak 358 KK. Penentuan sample responden menggunakan teknik acak sederhana. Namun karena data 6 responden tidak valid maka analisis data primer hanya dilaksanakan dari 84 sampel responden. Dalam analisis data menggunakan teknik tabulasi frekuensi, tabulasi silang, dan uji kai kuadrat dilengkapi uji koefisien kontingensi, untuk mengetahui beberapa pengaruh pengetahuan dan persepsi masyarakat, terhadap partisipasi mereka dalam pengelolaan hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk (48,8%) memiliki pengetahuan kategori sedang tentang manfaat, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan hutan mangrove. Pentingnya manfaat hutan mangrove, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan; secara umum belum dipersepsikan secara positip oleh penduduk setempat. Sebagian besar penduduk (53,6%) memiliki persepsi pada kategori rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang hutan mangrove (c = 12,71; signifikansi 0,013). Meskipun demikian partisipasi mereka dalam pemanfaatan dan pencegahan kerusakan hutan mangrove; sebagian besar termasuk kategori sedang. Tingkat partisipasi penduduk dalam pengelolaan hutan mangrove, sangat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi (c = 7,77; signifikansi 0,014), pengetahuan tentang hutan mangrove (c = 17,94; signifikansi 0,019), dan tingkat persepsi terhadap hutan mangrove (c = 14,57; signifikansi 0,007). Artinya, bahwa perbedaan-perbedaan tingkat status sosial ekonomi, pengetahuan tentang hutan mangrove, dan persepsi terhadap hutan mangrove; diikuti oleh perbedaan-perbedaan tingkat partisipasi penduduk dalam usaha pelestarian hutan mangrove. Kebijakan pemerintah daerah untuk pengelolalaan hutan mangrove, ditanggapi secara negatip oleh masyarakat setempat. Hal itu disebabkan oleh belum adanya usaha pengelolaan hutan mangrove secara jelas dan tegas. Berdasar temuan tersebut maka aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat setempat, perlu digunakan sebagai salah satu dasar pengelolaan hutan mangrove. Pemerintah daerah seyogyanya segera menyusun rencana pengelolaan hutan mangrove secara terpadu, dan segera disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar hutan mangrove.
关键词:pengetahuan tentang hutan mangrove; persepsi terhadap hutan mangrove; dan partisipasi pengelolaan mangrove