摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kebijakan penguatan modal bagi UMKM yang belum dapat mengakses dana perbankan (belum bankable) yang dilaksanakan sejak tahun 2000 oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.Penelitian dimaksudkan untuk melihat konsistensi kebijakan pemberian penguatan modal dengan melihat persyaratan suku bunga,agunan,dan legalitas,dan dampak perubahan kebijakan tersebut bagi UMKM yang belum bankable.Evaluasi kebijakan seperti diperlukan oleh pemerintah (pemda) guna memastikan ketepatan sasaran dan program yang telah dilakasanakan.Metode kualitatif studi kasus digunakan untuk menjelaskan latar belakang,efektivitas,dan dampak kebijakan.Data dikumpulkan melalui studi literatur,dokumenter,wawancara,observasi,dan FGD.Penentuan informan menggunakan sampel yang telah ditetapkan,terbagi 2 (dua) kelompok: pemangku kebijkan dan penerima (calon) manfaat.Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016– Desember 2017.Hasil penelitian menunjukkan kebijakan pengenaan bunga berpengaruh pada minat UMKM yang belum bankable untuk mengakses dana penguatan modal.Minat semakin menurun ketika persyaratan agunan dan legalitas diberlakukan.Akibatnya,dana penguatan modal banyak diakses oleh UMKM yang sebetulnya mampu mengakses dana perbankan (bankable).Hal ini dapat dilihat pada besaran dana yang diakses dan jumlah pengakses dengan pinjaman dana besar,sehingga menyebabkan penerima manfaat salah sasaran dan UMKM yang belum bankable yang memerlukan dana terpaksa mengaksesnya melalui lembaga lembaga pelepas uang lain dengan bunga yang lebih tinggi namun persyaratan lebih ringan.Penelitian juga menemukan bahwa koperasi telah bertindak sebagai executing agency,pertama koperasi mengakses daba UPT PDPM kemudian koperasi kembali meminjamkan dana tersebut kepada UMKM yang belum bankable dengan bunga lebih tinggi namun persyaratannya lebih ringan.Dampak perubahan kebijakan untuk mengakses kredit yang semakin ketat telah berkontribusi pada pelambatan terbentuknya wirausahawan baru dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Sleman,sehingga rekomendasinya yang diperlukan adalah kebijakan yang lebih adaptif sebagai bentuk afirmasi kepada UMKM Non- Bankable untuk dapat menghadapi dinamika perubahan saat ini.
其他摘要:This paper examines implementation of micro credit policies of non-bankable Small Medium Enterpries (SME’s) in Sleman Regency in 1999-2000.It explores the impact of dynamic policy changing on rates,collateral,and legal aspects as the requirements to access micro credit program.This study employed a qualitative case study,to describe backgrounds,effectiveness,and policy impacts.The data collecting methods included interviews,obeservations,and focus group discussion (FGD).The participants have been set up.Two category of respondent: decision makers and street-level bureaucrats and (candidate) beneficiary program.The research was conducted in October 2016–December 2017.The results show that policy changing on rate,collateral and legality created impacts on the SME’s interest in accessing the credit.The participants of non-bankable SMEs showed that their interest decreased when there were further requirement to attach credit collateral and legal aspects.Therefore,the bankable SMEs become the groups which leverage the micro credit program.On the contrary,the program did not work effectively to entrepreneurs,the non bankable SMEs as the prime targetted group in Sleman.Meanwhile,the appearence of cooperative as an executing body,to which the nonbankable SMSEs,looking for capital.So,the capital from UPT PDPM should through two steps to to reach the non bankable SMEs.The Recommendation is Sleman Regency using adaptive policy to show their affirmation to non bankable SME’s facing the dynamic situation nowadays.
关键词:Dampak;Evaluasi kebijakan;Kredit mikro;UMKM belum bankable;Sasaran.