摘要:Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui tata kelola organisasi destinasi candi Borobudur.Pendekatan metode yang digunakan dalam penulisan,yaitu deskriptif interpretatif mengenai perilaku organisasi yang datanya didapat dari studi literatur,pengamatan terlibat,dan diskusi-diskusi dalam seminar.Hasil temuan menunjukkan bahwa kesuksesan organisasi mengelola candi Borobudur,tidak sebanding dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya karena perilaku organisasi Taman Wisata Candi Borobudur lebih fokus menjalankan tanggung jawab hukum dan ekonomi dari pada tanggung jawab sosial yang diamanahkan oleh visi Kementrian Badan Usaha Milik Negara,Undang-Undang Nomer 40 Tahun 2007,dan Undang-Undang Nomer 10 Tahun 2009.Hal ini juga diperburuk oleh perilaku masyarakat urban yang juga mempunyai kepentingan.Masyarakat lokal akan terus semakin termarginalkan apabila tidak segera dilakukan langkah-langkah pemberdayaan secara serius.
其他摘要:This article aimes at exploring the destination organization management of Borobudur temple.The approach method used in this writing is descriptive interpretative of organization behavior.The data was collected from literature study,participated observation,and the discussions in the seminars.The research’s fi ndings show that the success of organizations managing Borobudur has been focused on the fulfi llment of legal and economic responsibilities rather than social ones,as mandated by the Ministry of State-Owned Enterprises in law Nomor 40 of 2007 and Law Nomor 10 of 2009.Moreover,it is aggravated by the behavior of urban society,members of which all have their own interets.Finally,the local community will become more marginalized if the government does not take any serious actions taken to empower them immediately.