首页    期刊浏览 2024年12月02日 星期一
登录注册

文章基本信息

  • 标题:CLUSTER OF INDONESIA KABUPATEN-KOTA POTENTIAL IN DEVELOPING FOOD CROPAND HORTICULTURE COMMODITIES
  • 本地全文:下载
  • 作者:Imam Wahyudi ; Nunung Nuryartono ; Amzul Rifin
  • 期刊名称:Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship
  • 印刷版ISSN:2407-5434
  • 电子版ISSN:2407-7321
  • 出版年度:2016
  • 卷号:2
  • 期号:3
  • 页码:151-164
  • DOI:10.17358/ijbe.2.3.151
  • 语种:English
  • 出版社:Bogor Agricultural University
  • 摘要:Identification of potential areas in an agricultural sector is needed in order to meet the national food needs,among others,by carrying out mapping the potential areas through clustering the KabupatenKota in Indonesia,especially on imported agricultural commodities of food crops and horticultures.The use of cluster analysis with top-down clustering method (K-means) produces the best cluster.Of 268 regencies-cities,there are 7 clusters,namely Cluster 1 consisting of 154 regencies,Cluster 2 consisting of 2 regencies,Cluster 3 consisting of only1 regency,Cluster 4 consisting of 8 regencies,Cluster 5 consisting of 24 regencies,Cluster 6 consisting of 75 regencies,and Cluster 7 consisting of 4 regencies.Each cluster has its own dominant commodity characteristics.The results of typology klassen on constructed clusters show that food crop and horticulture commodities have grown well and fast.Out of 13 commodities,there are 7 major commodities: Cluster 1: rice and corns;Clusters 2,3 and 7: cassava;Cluster 4: corns,cassavas and chilly;Cluster 5: apples;Cluster 6: corns,shallots,and garlic.Six other commodities do not grow well,namely sorghum,potatoes,soybeans,peanuts,oranges,and grapes.The potential lack of an area is due to the plants’ low productivity,which is mainly because of plant pests,highly operational cost,climates and natural disasters.
  • 其他摘要:Identifikasi potensi wilayah disektor pertanian diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional,diantaranya dengan melakukan pemetaan potensi wilayah melalui pengelompokan (cluster) wilayah Kabupaten Kota di Indonesia,terutama pada komoditas pertanian tanaman pangan dan holtikultura yang diimpor.Penggunaan analisis cluster dengan metode top-down clustering (K-means) didapat klaster terbaik,dengan obyek sebanyak 268 Kabupaten Kota,dihasilkan 7 klaster,yaitu Klaster 1 sebanyak 154 Kabupaten,Klaster 2 sebanyak 2 Kabupaten,Klaster 3 sebanyak 1 Kabupaten,Klaster 4 sebanyak 8 Kabupaten,Klaster 5 sebanyak 24 Kabupaten,Klaster 6 sebanyak 75 Kabupaten serta klaster 7 sebanyak 4 Kabupaten.Setiap klaster memiliki karakteristik dominan komoditasnya.Hasil typology klassen pada klaster yang terbentuk menunjukan pertumbuhan komoditas tanaman pangan dan holtikultura pada tingkat maju dan tumbuh cepat dari 13 komoditas ada 7 komoditas yaitu pada klaster 1;padi dan jagung,klaster 2,3 dan 7;komoditas ubi kayu,klaster 4;jagung,ubi kayu dan cabe,klaster 5;apel,klaster 6;jagung,bawang merah dan bawang putih.Sementara 6 komoditas relatif tertinggal pertumbuhannya yakni;sorghum,kentang,kedelai,kacang tanah,jeruk dan anggur.Kurang potensinya suatu wilayah sebagai akibat rendahnya produktivitas tanaman yang utamanya disebabkan serangan hama tanaman,tingginya biaya operasional,iklim dan bencana alam.
  • 关键词:imports;food crops;horticulture;cluster;and leading sector.
  • 其他关键词:impor;tanaman pangan;holikultura;klaster;sektor unggulan
国家哲学社会科学文献中心版权所有