摘要:This study examined the impact of the Firm characteristics and the investment opportunity set against executive remuneration.This study also explained the role of institutional ownership in moderating the relationship between firm size,sales and growth of the cash compensation.Data was taken from a listed company in Indonesia Stock Exchange 2011–2014 which has an executive compensation data in Swa Magazine survey.The compensation data are taken from Survey conduct by Swa Magazines,not directly from annual and financial reports.This is because very few Indonesian public companies that explicitly stated their remunerations in Annual Reports or Financial Reports.Investor could have additional information to invest in stock market.Data were analyzed using OLS Regression.A Company is fundamentally good and a trusted is a company that has an assets,sales,and high managerial compensation,but has a majority of institutional ownership of the total ownership structure.This study used institutional ownership as a moderating variable not managerial ownership such as in previous studies.That wascaused by the capital market condition in Indonesia as the concentration of institutional ownership is higher than the market or management.The results showed that the firm characteristics has an effectto the company’s executive remuneration.Furthermore,institutional ownership has a negative moderating effect on that relationship.That results wasaccordance with the Power Theory that the high institutional ownership may limit the amount of executive compensation.
其他摘要:Penelitian ini menguji dampak karakteristik perusahaan dan set kesempatan investasi
terhadap remunerasi eksekutif. Penelitian ini juga ingin menjelaskan peran kepemilikan institusional
dalam memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan, penjualan dan pertumbuhan terhadap
kompensasi kas. Data diambil dari perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014 yang memiliki data kompensasi eksekutif dalam survey Majalah Swa. Data
kompensasi diambil dari survey oleh Majalah Swa, tidak langsung dari laporan tahunan dan keuangan.
Hal ini karena sangat sedikit perusahaan publik di Indonesia yang secara eksplisit menyatakan
remunerasi mereka dalam Laporan Tahunan atau Laporan Keuangan. Investor bisa memiliki
informasi tambahan untuk berinvestasi di pasar saham. Data kemudian dianalisis menggunakan
Regresi. Perusahaan yang baik dan terpercaya secara fundamental adalah perusahaan yang memiliki
aset, penjualan, dan kompensasi manajerial tinggi, tetapi memiliki kepemilikan institusional
mayoritas dari total struktur kepemilikan. Penelitian ini menggunakan kepemilikan institusional
sebagai variabel moderasi bukan kepemilikan manajerial seperti pada penelitian sebelumnya.
Hal ini karena kondisi pasar modal di Indonesia di mana konsentrasi kepemilikan institusional
lebih tinggi dibandingkan pasar atau manajemen. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik
perusahaan berpengaruh terhadap besaran remunerasi eksekutif. Selanjutnya, kepemilikan
institusional memiliki efek moderasi negatif pada hubungan tersebut. Hasil ini sesuai dengan Power
Theory di mana kepemilikan institusional yang tinggi dapat membatasi besaran kompensasi eksekutif.