摘要:In Cilacap,migrant workers are the second largest contributors of foreign exchange after oil and gas sector.It's just the contribution of migrant workers is not consistent with the protection provided by the government,seen by the increasing cases of abuse,sexual violence and trafficking.This research located in Cilacap District using normative–sociological approach to analyze the problems of migrant workers in the normative and empirical levels.The results showed that the normative provisions at the national level have not been able to reach the whole problematics of service and protection of migrant workers in the District.The normative problems include the overlapping of the regulation,duplication of regulation,and provision multiple interpretations that complicate its application.Legislation in general is also not reaching abuses of administration officials.While the results of an empirical study illustrate that the complaints of violence against migrant workers conducted largely by parents and migrant workers are mostly from poor families.
其他摘要:Di Cilacap,Buruh Migran merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua setelah sektor migas.Hanya saja sumbangan buruh migran tersebut tidak sejalan dengan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah,terlihat dengan meningkatnya kasus penganiayaan,kekerasan seksual,dan perdagangan orang.Penelitian yang berlokasi di Kabupaten Cilacap ini menggunakan metode pendekatan normatifsosiologis untuk menganalisis problematika buruh migran dalam tataran normatif dan empiris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan normatif di tingkat pusat belum bisa menjangkau keseluruhan problematik pelayanan dan perlindungan buruh migran di Kabupaten.Adapun problem normatif tersebut termasuk masih terdapatnya ketentuan hukum yang membingungkan,duplikasi pengaturan,maupun ketentuan multitafsir yang menyulitkan penerapannya.Peraturan perundangundangan secara umum juga belum menjangkau pelanggaran yang dilakukan pejabat administrasi.Sementara hasil penelitian empiris menggambarkan bahwa pengaduan kekerasan terhadap buruh migran dilakukan sebagian besar oleh orang tua buruh migran yang bermasalah dan kebanyakan buruh migran tersebut berasal dari keluarga miskin.