摘要:Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan istilah lupus adalah penyakit autoimun, sejenis alergi terhadap diri sendiri. Zat anti yang dibentuk sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melindungi tubuh melawan kuman, virus, dan benda asing, justru berbalik menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Lupus justru diderita oleh kebanyakan wanita usia produktif. Penderita lupus rentan mengalami stres akibat permasalahan fisik yang menyebabkan perannya terganggu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Fenomenologi merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti mengidentifikasikan hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Data diungkap melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive. Teknik purposive dilakukan dengan mengambil subjek yang diperoleh berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan dengan bantuan guide-keeper. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan karakteristik diantaranya: 1) Didiagnosis menderita penyakit lupus, dan telah menderita lupus minimal dua tahun, 2) Pernah dan/atau sedang menjalani perawatan atau pengobatan medis, 3) Wanita berusia antara 20-50 tahun, serta 4) Bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness dipengaruhi oleh adanya dukungan dari keluarga dan komunitas penderita lupus. Hardiness (ketabahan) pada keempat subjek terlihat dari ketiga karakteristik, yaitu control, commitment, dan challenge. Keempat subjek juga menunjukkan kebersyukuran yang berbeda atas sakit yang diderita.
其他摘要:Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan istilah lupus adalah penyakit autoimun, sejenis alergi terhadap diri sendiri. Zat anti yang dibentuk sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melindungi tubuh melawan kuman, virus, dan benda asing, justru berbalik menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Lupus justru diderita oleh kebanyakan wanita usia produktif. Penderita lupus rentan mengalami stres akibat permasalahan fisik yang menyebabkan perannya terganggu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Fenomenologi merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti mengidentifikasikan hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Data diungkap melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive. Teknik purposive dilakukan dengan mengambil subjek yang diperoleh berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan dengan bantuan guide-keeper. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan karakteristik diantaranya: 1) Didiagnosis menderita penyakit lupus, dan telah menderita lupus minimal dua tahun, 2) Pernah dan/atau sedang menjalani perawatan atau pengobatan medis, 3) Wanita berusia antara 20-50 tahun, serta 4) Bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness dipengaruhi oleh adanya dukungan dari keluarga dan komunitas penderita lupus. Hardiness (ketabahan) pada keempat subjek terlihat dari ketiga karakteristik, yaitu control, commitment, dan challenge. Keempat subjek juga menunjukkan kebersyukuran yang berbeda atas sakit yang diderita.