首页    期刊浏览 2025年03月03日 星期一
登录注册

文章基本信息

  • 标题:PENGALAMAN IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU
  • 本地全文:下载
  • 作者:Sinta Dewi Parahita ; Kartika Sari Dewi ; Nailul Fauziah
  • 期刊名称:Empati
  • 印刷版ISSN:2337-375X
  • 出版年度:2014
  • 卷号:3
  • 期号:4
  • 页码:581-590
  • 出版社:Universitas Diponegoro
  • 摘要:Setiap ibu berharap melahirkan anak yang sempurna. Namun, sebagian anak terlahir mengalami kecacatan. Salah satu kecacatan yang dialami adalah tunarungu. Tunarungu adalah mengalami kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran yang mengakibatkan hambatan perkembangan bahasa. Tujuan penelitian adalah menggambarkan dinamika pengalaman ibu yang memiliki anak tunarungu. Subjek berjumlah tiga orang dengan karakteristik adalah memiliki anak lebih dari dua, memiliki anak tunarungu berusia 6-8 tahun, anak memiliki taraf hilangnya pendengaran antara 60 dB sampai lebih dari 100 dB, dan ibu yang tidak bekerja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan materi audio visual. Berdasarkan hasil penelitian dinamika pengalaman ibu yang memiliki anak tunarungu, yaitu dimulai dari kehamilan pada subjek #1 dan #3 sedangkan subjek #2 diawali dari kelahiran anak. Ketiga subjek melewati tahapan yang sama, yaitu anak dideteksi tunarungu. Ketunarunguan anak memunculkan beragam reaksi seperti sedih, tidak percaya, shock, perasaan ambivalen, terpukul, dan bingung. Ketunarunguan anak memunculkan masalah dalam keluarga dan masyarakat. Masalah yang muncul berdampak munculnya perasaan down, stres, sakit hati, kecewa, putus asa, rasa bersalah, rendah diri, cemas, trauma, ketidakpuasan pernikahan, dan berhenti kerja. Dampak yang muncul diatasi subjek dengan coping. Namun, subjek #3 tidak melakukan coping. Tidak hanya coping, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain agama, hubungan suami dan istri yang baik, dukungan keluarga, dukungan sosial, dan penerimaan sosial. Coping dan faktor-faktor yang mempengaruhi menyebabkan subjek berpandangan positif mengenai anak dan muncul harapan untuk anak.
  • 其他摘要:Setiap ibu berharap melahirkan anak yang sempurna. Namun, sebagian anak terlahir mengalami kecacatan. Salah satu kecacatan yang dialami adalah tunarungu. Tunarungu adalah mengalami kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran yang mengakibatkan hambatan perkembangan bahasa. Tujuan penelitian adalah menggambarkan dinamika pengalaman ibu yang memiliki anak tunarungu. Subjek berjumlah tiga orang dengan karakteristik adalah memiliki anak lebih dari dua, memiliki anak tunarungu berusia 6-8 tahun, anak memiliki taraf hilangnya pendengaran antara 60 dB sampai lebih dari 100 dB, dan ibu yang tidak bekerja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan materi audio visual. Berdasarkan hasil penelitian dinamika pengalaman ibu yang memiliki anak tunarungu, yaitu dimulai dari kehamilan pada subjek #1 dan #3 sedangkan subjek #2 diawali dari kelahiran anak. Ketiga subjek melewati tahapan yang sama, yaitu anak dideteksi tunarungu. Ketunarunguan anak memunculkan beragam reaksi seperti sedih, tidak percaya, shock, perasaan ambivalen, terpukul, dan bingung. Ketunarunguan anak memunculkan masalah dalam keluarga dan masyarakat. Masalah yang muncul berdampak munculnya perasaan down, stres, sakit hati, kecewa, putus asa, rasa bersalah, rendah diri, cemas, trauma, ketidakpuasan pernikahan, dan berhenti kerja. Dampak yang muncul diatasi subjek dengan coping. Namun, subjek #3 tidak melakukan coping. Tidak hanya coping, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain agama, hubungan suami dan istri yang baik, dukungan keluarga, dukungan sosial, dan penerimaan sosial. Coping dan faktor-faktor yang mempengaruhi menyebabkan subjek berpandangan positif mengenai anak dan muncul harapan untuk anak.
  • 关键词:ibu; tunarungu
  • 其他关键词:ibu; tunarungu
国家哲学社会科学文献中心版权所有