摘要:Latar Belakang: Penyakit DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 41 tahun terakhir di Indonesia. Case Fatality Rate DBD di Jawa Tengah selama lima tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Kelurahan Mangunjiwan merupakan salah satu wilayah endemis dengan incidence rate DBD tertinggi di Kecamatan Demak Kota. Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Mangunjiwan adalah 31% masih sangat jauh dari target nasional yaitu ≥ 95%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan angka bebas jentik (ABJ) antara sebelum dan sesudah penerapan model jumantik bergilir berbasis dasawisma. Metode: Jenis penelitian ini adalah eskperimen semu dengan pendekatan Research and Development , dengan 80 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportional sampling . Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis analisis bivariat dengan uji McNemar. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p < 0,01. Hal ini menunjukan adanya perbedaan ABJ sebelum dan sesudah penerapan model jumantik bergilir berbasis dasawisma. Simpulan: Penerapan model juamantik bergilir berbasis dasawisma dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Mangunjiwan Demak.