摘要:Kota Bandung dijadikan salah satu tempat uji coba dari kebijakan kantong plastik tidak gratis yang merupakan pilot project untuk mengatasi permasalahan sampah palstik di Indonesia. Pada pelaksanaan ujicoba kebijakan ini, ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung, yang merupakan target utama dari kebijakan, diharuskan untuk membawa tas belanja sendiri atau harus mengeluarkan uang untuk membayar kantong plastik yang akan mereka gunakan. Sebagai sebuah inovasi, kebijakan ini memiliki lima karakteristik yang dapat dinilai untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut dapat dengan mudah diterima atau justru sebaliknya. Menurut Rogers, lima kebijakan tersebut yaitu keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, trialabilitas, dan observabilitas (1983:5). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana penilaian ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung terhadap lima karakteristik inovasi dari kebijakan kantong plastik tidak gratis.Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah teori divusi inovasi dari Everett M. Rogers. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 103 ibu rumah tangga di Kota Bandung yang telah terpilih dengan menggunakan teknik multistage cluster sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik inovasi kebijakan kantong plastik tidak gratis yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, triabilitas, dan observabilitas secara keseluruhan dinilai tinggi oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung. Sedangkan karakteristik kompleksitas dari kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis dinilai rendah karena mayoritas ibu-ibu rumah tangga menganggap bahwa kebijakan ini mudah untuk diterapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik inovasi dari Kebijakan Kantong Pastik Tidak Gratis dinilai sudah baik oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung.
其他摘要:Abstract: Bandung become one of the pilot areas of “Kantong Plastik Tidak Gratis” policy which is a pilot project to resolve the plastic garbage problem in Indonesia. At trial implementation of this policy, the mothers of households in the Bandung City , which is the main target of the policy, are required to bring their own shopping bags or have to spend money to pay for plastic bags that they will use. As an innovation, this policy has five characteristics that can be assessed to determine whether the policy can be easily accepted or difficult . According to Rogers, the five policy are relative advantage, compatibility, complexity, trialabilit y, and observability (1983 : 5 ) . Accordingly, this study aims to reveal how the assessment of mother - housewife in the city of Bandung on the five characteristics of innovation policy. The theory used as the basis of this research is the theory I nnovation Diffusion from Everett M. Rogers . The research method used is quantitative method with survey approach. The data collection study conducted by distributing questionnaires to 103 housewives in Bandung, which has been selected by using multistage cluster sampling technique . The results showed that the characteristics of innovation policy consisting of relative advantage, compatibility, triabilit y , and observability overall rated high by mothers of households in Bandung City . While the characteristics of the complexity of the policy rated low because the majority of mothers of households think that this policy is easy to apply. It can be concluded that the characteristics of innovation policy is considered to be good by the mother of house holds in Bandung City . Abstrak: Kota Bandung dijadikan salah satu tempat uji coba dari kebijakan kantong plastik tidak gratis yang merupakan pilot project untuk mengatasi permasalahan sampah palstik di Indonesia. Pada pelaksanaan ujicoba kebijakan ini, ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung, yang merupakan target utama dari kebijakan, diharuskan untuk membawa tas belanja sendiri atau harus mengeluarkan uang untuk membayar kantong plastik yang akan mereka gunakan. Sebagai sebuah inovasi, kebijakan ini memiliki lima karakteristik yang dapat dinilai untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut dapat dengan mudah diterima atau justru sebaliknya. Menurut Rogers, lima kebijakan tersebut yaitu keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, trialabilitas, dan observabilitas (1983:5). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana penilaian ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung terhadap lima karakteristik inovasi dari kebijakan kantong plastik tidak gratis.Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah teori divusi inovasi dari Everett M. Rogers. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 103 ibu rumah tangga di Kota Bandung yang telah terpilih dengan menggunakan teknik multistage cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik inovasi kebijakan kantong plastik tidak gratis yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, triabilitas, dan observabilitas secara keseluruhan dinilai tinggi oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung. Sedangkan karakteristik kompleksitas dari kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis dinilai rendah karena mayoritas ibu-ibu rumah tangga menganggap bahwa kebijakan ini mudah untuk diterapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik inovasi dari Kebijakan Kantong Pastik Tidak Gratis dinilai sudah baik oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung.
其他关键词:Kantong Plastik Tidak Gratis Policy;Characteristics of Innovation;Plastic Waste;Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis;Karakteristik Inovasi;Sampah Plastik