摘要:Fungsi Bamus yaitu menerima aspirasi masyarakat dan menjadi pendamping Wali Nagari dalam mengurus Nagari. Bamus dan Wali Nagari adalah pejabat Nagari yang mampu membimbing dan memakmurkan orang-orang di Nagari tersebut. Lembaga pemerintahan Nagari dinyatakan pada Peraturan Daerah Kabuten Agam nomor 12 2007 yang berkaitan dengan pemerintah Nagari ini. Peraturan Daerah harus mengatur penyelenggaraan Nagari, Sebaliknya, hal ini menghasilkan beberapa kepentingan yang tumpang tindih antara Bamus dan Wali Nagari. Masalah ini mengarahkan peneliti untuk melakukan penelitian tentang kewenangan Bamus dalam mengelola Nagari di Kabupaten Agam. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa jarang Bamus bekerjasama dengan Wali Nagari dalam penyelenggaraan pemerintah. Hal ini terbukti dengan adanya konflik antara Bamus dan Wali Nagari. Keduanya berpikir bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dalam menentukan sistem dan program untuk Nagari.
其他摘要:The function of BAMUS is to receive people’s aspiration and to be Wali Nagari’s companion in administering Nagari. BAMUS and Wali Nagari are Nagari’s officials who are able to guide and prosper Nagari’s people. Institute of Nagari’s government is stated on Peraturan Daerah Kabuten Agam number 12, 2007 which is about Nagari’s government. PERDA must regulate the organizing of Nagari, in contrary it produces some overlapping interests between BAMUS and Wali Nagari. This problem directs the researcher to conduct a research about the authority of BAMUS in administering Nagari at Kabupaten Agam. The finding of this research prove that it is rarely for BAMUS to corporate with Wali Nagari in organizing the governmence. It is happen because a conflict which is shown that both BAMUS and Wali Nagari fell that they have same opportunity in deciding systems and programs for Nagari.