出版社:State College of Islamic Studies Pamekasan (STAIN Pamekasan)
摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan perumusan kebijakan pendidikan, dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama , perumusan kebijakan pendidikan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen pondok pesantren yang terdiri dari pengurus, dewan asatidz, serta perwakilan santri, sedangkan keputusan diambil dengan teknik brainstorming . Kedua , pelaksanaan kebijakan sudah dilengkapi dengan variable-variable yang mendukung terlaksananya kebijakan dengan baik. Ketiga , evaluasi sumatif dan formatif dilakukan untuk melihat ketercapaian pelaksanaan kebijakan. Keempat , dampak kebijakan pendidikan ditunjukan dengan adanya perubahan sikap serta peningkatan kompetensi santri. Kelima , dua hambatan yang paling menonjol dalam pelaksanaan kebijakan yakni kurangnya kompetensi pelaksana kebijakan serta keterbatasan sarana dan prasarana penunjang ketercapaian kebijakan.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan perumusan kebijakan pendidikan, dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama , perumusan kebijakan pendidikan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen pondok pesantren yang terdiri dari pengurus, dewan asatidz, serta perwakilan santri, sedangkan keputusan diambil dengan teknik brainstorming . Kedua , pelaksanaan kebijakan sudah dilengkapi dengan variable-variable yang mendukung terlaksananya kebijakan dengan baik. Ketiga , evaluasi sumatif dan formatif dilakukan untuk melihat ketercapaian pelaksanaan kebijakan. Keempat , dampak kebijakan pendidikan ditunjukan dengan adanya perubahan sikap serta peningkatan kompetensi santri. Kelima , dua hambatan yang paling menonjol dalam pelaksanaan kebijakan yakni kurangnya kompetensi pelaksana kebijakan serta keterbatasan sarana dan prasarana penunjang ketercapaian kebijakan.