摘要:This study was aimed at determining the usage of social capital to cope with the disaster and school resilience in disaster mitigation education and describing the resilience profiles of the schools in Bantul dan Sleman. The study was qualitative research conducted in high schools located in Sleman and Bantul, Yogyakarta. The subjects were teachers and students. The data were collected using observation, interviews, active participation, FGD, documentation, and questionnaires. The data were analyzed through the stages of data reduction, categorization, interpretation and presentation. Findings show that first, there exists social capital in the form collaboration and social norms between the schools and the society; second, disaster-prone areas need to improve and reform aspects of the school resilience consisting of improvement between the school and the society, establishment of clear rules and consistency in taking them, teaching students life skills, care and support in realizing and communicating high expectations, and providing opportunities for meaningful participation. MODAL SOSIAL DAN RESILIENSI SEKOLAH UNTUK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA DI SEKOLAH DI YOGYAKARTA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial yang digunakan untuk mengatasi bencana dan ketahanan sekolah untuk pendidikan mitigasi bencana dan menggambarkan profil resiliensi sekolah di wilayah Bantul dan Sleman. Penelitian dilakukan di SMA Negeri di wilayah Sleman dan Bantul di, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara partisipasi aktif, FGD, dokumentasi dan kuesioner. Data dianalisis melalui beberapa tahapan yakni pereduksian data, kategorisasi, interpretasi dan penyajian. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pertama, adanya modal sosial berupa kolaborasi dan norma sosial antara sekolah dan masyarakat; kedua, sekolah di daerah rawan bencana perlu meningkatkan dan reformasi aspek ketahanan sekolah terdiri atas aspek dalam meningkatkan antara sekolah masyarakat, aspek dalam membangun aturan yang jelas dan menjalankan secara konsisten, aspek dalam mengajar keterampilan hidup bagi siswa, peduli dan mendukung aspek dalam mewujudkan harapan dan berkomunikasi diajarkan, dan aspek dalam memberikan kesempatan untuk berpartisipasi.
其他摘要:This study was aimed at determining the usage of social capital to cope with the disaster and school resilience in disaster mitigation education and describing the resilience profiles of the schools in Bantul dan Sleman. The study was qualitative research conducted in high schools located in Sleman and Bantul, Yogyakarta. The subjects were teachers and students. The data were collected using observation, interviews, active participation, FGD, documentation, and questionnaires. The data were analyzed through the stages of data reduction, categorization, interpretation and presentation. Findings show that first, there exists social capital in the form collaboration and social norms between the schools and the society; second, disaster-prone areas need to improve and reform aspects of the school resilience consisting of improvement between the school and the society, establishment of clear rules and consistency in taking them, teaching students life skills, care and support in realizing and communicating high expectations, and providing opportunities for meaningful participation. MODAL SOSIAL DAN RESILIENSI SEKOLAH UNTUK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA DI SEKOLAH DI YOGYAKARTA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial yang digunakan untuk mengatasi bencana dan ketahanan sekolah untuk pendidikan mitigasi bencana dan menggambarkan profil resiliensi sekolah di wilayah Bantul dan Sleman. Penelitian dilakukan di SMA Negeri di wilayah Sleman dan Bantul di, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara partisipasi aktif, FGD, dokumentasi dan kuesioner. Data dianalisis melalui beberapa tahapan yakni pereduksian data, kategorisasi, interpretasi dan penyajian. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pertama, adanya modal sosial berupa kolaborasi dan norma sosial antara sekolah dan masyarakat; kedua, sekolah di daerah rawan bencana perlu meningkatkan dan reformasi aspek ketahanan sekolah terdiri atas aspek dalam meningkatkan antara sekolah masyarakat, aspek dalam membangun aturan yang jelas dan menjalankan secara konsisten, aspek dalam mengajar keterampilan hidup bagi siswa, peduli dan mendukung aspek dalam mewujudkan harapan dan berkomunikasi diajarkan, dan aspek dalam memberikan kesempatan untuk berpartisipasi.