摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan pendekatan matematika realistik dengan pembelajaran biasa.Jenis penelitian adalah quasi-ekperimen.Populasi penelitian adalah siswa SMP di Kota Medan, dengan sampel siswa kelas VIII yang diambil secara acak kelas dari seJkolah peringkat tinggi, sedang dan rendah berdasarkan perolehan nilai Ujian Nasional Tahun 2008 yang dikeluarkan Diknas.Instrumen penelitian terdiri dari tes berpikir kritis matematika bentuk uraian.Analisis data dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif, Mann-Whitney U, uji-T, ANOVA dan uji Post Hoc.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diberi pendekatan matematika realistik dengan pembelajaran biasa, 2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan peringkat sekolah, 3) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan gender, 4) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan peringkat sekolah terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, 5) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan gender terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, dan 6) siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran matematika realistik.Secara umum, melalui pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.Dengan demikian, yang menjadi saran atas hasil penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dapat diimplementasikan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan tidak harus membedakan peringkat sekolah dan gender.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan pendekatan matematika realistik dengan pembelajaran biasa. Jenis penelitian adalah quasi-ekperimen. Populasi penelitian adalah siswa SMP di Kota Medan, dengan sampel siswa kelas VIII yang diambil secara acak kelas dari seJkolah peringkat tinggi, sedang dan rendah berdasarkan perolehan nilai Ujian Nasional Tahun 2008 yang dikeluarkan Diknas. Instrumen penelitian terdiri dari tes berpikir kritis matematika bentuk uraian. Analisis data dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif, Mann-Whitney U, uji-T, ANOVA dan uji Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diberi pendekatan matematika realistik dengan pembelajaran biasa, 2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan peringkat sekolah, 3) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan gender, 4) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan peringkat sekolah terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, 5) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan gender terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, dan 6) siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran matematika realistik. Secara umum, melalui pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan demikian, yang menjadi saran atas hasil penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dapat diimplementasikan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan tidak harus membedakan peringkat sekolah dan gender. Kata kunci: berpikir, kritis, pembelajaran, matematika, realistik
关键词:berpikir; kritis; pembelajaran; matematika; realistik Full Text: PDF DOI: https://doi.org/10.22342/jpm.4.2.317. Jurnal Pendidikan Matematika Department of Master Program on Mathematics Education Faculty of Teacher Training and Education Sriwijaya University; Palembang; Indonesia Kampus FKIP Bukit Besar Jl. Srijaya Negara; Bukit Besar Palembang - 30139 Indonesia email: [email protected] p-ISSN: 1978-0044 ; e-ISSN: 2549-1040 Jurnal Pendidikan Matematika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License .