摘要:Fenomena waria bisa ditemukan hampir disetiap wilayah di Indonesia tidak terkecuali Surakarta. Keberadaan mereka seringkali menimbulkan stigma negatif dan banyak menuai penolakan dari masyarakat, Fobia masyarakat terhadap kaum Waria membuat kelompok minoritas ini menjadi tertekan dan menjadikan mereka terisolir dari lingkungan masyarakat dan bahkan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perilaku koping yang dilakukan oleh waria. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan datanya. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan perspektif subjektif waria dalam mensikapi penolakan dan diskriminasi masyarakat dan keluarga terhadap mereka. Hasil Penelitian: untuk mengatasi masalah diskriminasi yang dihadapi oleh waria. Informan melakukan dua jenis koping; 1 ) Emotion focused copying. Seperti: bercengkerama dengan teman-teman sesama waria, sholat, puasa, membaca al qur’an, mengadu kepada Tuhan, santai, enjoy dan tidak terlalu memikirkan serta menganggap cemoohan sebagai angin lalu. 2) Problem focused coping, Adapun problem focused copying yang dilakukan oleh waria nampak dalam upaya mereka melakukan klarifikasi dan mejelaskan kepada keluarga, teman dan masyarakat atas status mereka sebagai waria. Langkah ini tetap informan ambil, meskipun akan mendapatakan penolakan dan diskriminasi dari orang-orang yang ada disekitarnya.