首页    期刊浏览 2024年12月12日 星期四
登录注册

文章基本信息

  • 标题:BANGUNAN BERARSITEKTUR PRAAKSARA DAN HINDU MASA ISLAM DI JAWA TIMUR SIMBOL KEBINEKAAN “TINJAUAN DALAM PEMBELAJARAN”
  • 本地全文:下载
  • 作者:Sunariyadi Maskurin ; Sri Mastuti P
  • 期刊名称:Jurnal Sejarah dan Budaya
  • 印刷版ISSN:1979-9993
  • 出版年度:2018
  • 卷号:12
  • 期号:1
  • 页码:69-79
  • 出版社:Jurnal Sejarah dan Budaya
  • 摘要:Kebinekaan merupakan elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Di era globalisasi ini nilai-nilai kebinekaan harus tetap disuarakan. Hal ini untuk membentengi agar pengaruh asing tidak merusak semangat kebinekaan bangsa Indonesia. Semangat kebinekaan juga ada dalam bangunan peninggalan masa Islamisasi di Jawa Timur. Para penyebar Islam memadukan gaya arsitektur praaksara dan Hindu. Tujuannya adalah untuk menarik orang agar bersedia masuk dalam Islam dengan jalan budaya. Selain itu para penyebar Islam (wali) menghargai perbedaan dalam masyarakat Jawa Timur kala itu. Dalam tulisan ini fokusnya pada tiga peninggalan yang berada di Jawa Timur, yakni Situs Sunan Giri, Sendang Duwur, dan Situs Sunan Drajat. Ketiga tempat tersebut memadukan unsur-unsur budaya pra-Islam yang menarik untuk dipelajari dan media pembelajaran multikultural. Dalam pembelajaran di kelas, peninggalan-peninggalan tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran proses Islamisasi di Jawa dan sekaligus sebagai pendidikan multikultural. Dengan demikian siswa bukan hanya mengerti tentang peninggalan tersebut, namun juga memahami semangat kebinekaan dalam sebuah bangunan. Diversity is an important element in the life of the Indonesian nation. In this era of globalization the values of diversity must remain voiced. This is to fortify so that foreign influence does not damage the spirit of diversity of the Indonesian nation. The spirit of diversity is also present in the heritage building of Islamization in East Java. The spreaders of Islam combine the architectural style of praaksara and Hinduism. The aim is to attract people to be willing to enter Islam in a cultural way. In addition, the spreaders of Islam (wali) appreciate the differences in East Java society at that time. In this paper the focus is on three heritage in East Java, namely Sunan Giri Site, Sendang Duwur, and Site Sunan Drajat. The three places combine elements of pre-Islamic culture that are interesting to learn and multicultural learning media. In classroom learning, these relics can be used as a medium for learning the process of Islamization in Java and as well as multicultural education. Thus the students not only understand about the relics, but also understand the spirit of diversity in a building.
  • 其他摘要:Kebinekaan merupakan elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Di era globalisasi ini nilai-nilai kebinekaan harus tetap disuarakan. Hal ini untuk membentengi agar pengaruh asing tidak merusak semangat kebinekaan bangsa Indonesia. Semangat kebinekaan juga ada dalam bangunan peninggalan masa Islamisasi di Jawa Timur. Para penyebar Islam memadukan gaya arsitektur praaksara dan Hindu. Tujuannya adalah untuk menarik orang agar bersedia masuk dalam Islam dengan jalan budaya. Selain itu para penyebar Islam (wali) menghargai perbedaan dalam masyarakat Jawa Timur kala itu. Dalam tulisan ini fokusnya pada tiga peninggalan yang berada di Jawa Timur, yakni Situs Sunan Giri, Sendang Duwur, dan Situs Sunan Drajat. Ketiga tempat tersebut memadukan unsur-unsur budaya pra-Islam yang menarik untuk dipelajari dan media pembelajaran multikultural. Dalam pembelajaran di kelas, peninggalan-peninggalan tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran proses Islamisasi di Jawa dan sekaligus sebagai pendidikan multikultural. Dengan demikian siswa bukan hanya mengerti tentang peninggalan tersebut, namun juga memahami semangat kebinekaan dalam sebuah bangunan. Diversity is an important element in the life of the Indonesian nation. In this era of globalization the values of diversity must remain voiced. This is to fortify so that foreign influence does not damage the spirit of diversity of the Indonesian nation. The spirit of diversity is also present in the heritage building of Islamization in East Java. The spreaders of Islam combine the architectural style of praaksara and Hinduism. The aim is to attract people to be willing to enter Islam in a cultural way. In addition, the spreaders of Islam (wali) appreciate the differences in East Java society at that time. In this paper the focus is on three heritage in East Java, namely Sunan Giri Site, Sendang Duwur, and Site Sunan Drajat. The three places combine elements of pre-Islamic culture that are interesting to learn and multicultural learning media. In classroom learning, these relics can be used as a medium for learning the process of Islamization in Java and as well as multicultural education. Thus the students not only understand about the relics, but also understand the spirit of diversity in a building. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v12i12017p69
  • 关键词:Arsitektur; Kebinekaan dan Pembelajaran
  • 其他关键词:Arsitektur; Kebinekaan dan Pembelajaran
国家哲学社会科学文献中心版权所有