摘要:Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPA SMP di Kabupaten Jombang diketahui bahwa kemauan belajar siswa sangat rendah sehingga hasil belajar siswa dan pemahaman terhadap materi juga rendah. Hal tersebut dikarenakan guru hanya menyampaikan materi dengan ceramah dan presentasi sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar dan siswa lebih senang bermain. Memperhatikan hal tersebut diperlukan suatu media yang dapat mewadahi keluh kesah guru dalam bentuk tulisan agar kegiatan diskusi, masukan dari teman guru serumpun dapat berlangsung dengan lebih terbuka. Berdasar hasil angket pertanyaan positif dan negatif yang diberikan, didapatkan hasil persentase secara berturut- turut sebesar 93,3% dan 95%, sehingga sebagian besar guru- guru peserta pelatihan merasa termotivasi untuk terus mengembangkan media- media yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan pelajaran dikelas serta senang karena dapat belajar sambil bermain. Dari angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara menggunakan media permainan, dan mampu membuat media pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu masing-masing peserta.
其他摘要:Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPA SMP di Kabupaten Jombang diketahui bahwa kemauan belajar siswa sangat rendah sehingga hasil belajar siswa dan pemahaman terhadap materi juga rendah. Hal tersebut dikarenakan guru hanya menyampaikan materi dengan ceramah dan presentasi sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar dan siswa lebih senang bermain. Memperhatikan hal tersebut diperlukan suatu media yang dapat mewadahi keluh kesah guru dalam bentuk tulisan agar kegiatan diskusi, masukan dari teman guru serumpun dapat berlangsung dengan lebih terbuka. Berdasar hasil angket pertanyaan positif dan negatif yang diberikan, didapatkan hasil persentase secara berturut- turut sebesar 93,3% dan 95%, sehingga sebagian besar guru- guru peserta pelatihan merasa termotivasi untuk terus mengembangkan media- media yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan pelajaran dikelas serta senang karena dapat belajar sambil bermain. Dari angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara menggunakan media permainan, dan mampu membuat media pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu masing-masing peserta.