摘要:Era disrupsi menggantikan ‘pasar lama’, industri, teknologi, dan menghasilkan suatu kebaruan yang lebih efesien dan menyeluruh. Ia bersifat destruptif dan kreatif. Termasuk, dalam bidang kearsipan, kini mengelola arsip tak cukup dengan manual saja, tetapi perlu disertai dengan cara digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui dampak era disrupsi dalam pengeloaan kearsipan, (2) mengetahui kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang arsiparis di era disrupsi, dan (3) mengetahui cara agar sebuah lembaga memiliki arsiparis yang berkompeten di era disrupsi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi literatur. Dalam pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara. Adapun literatur yang digunakan adalah bukubuku tentang kearsipan, Perundang-undangan dan Peraturan mengenai kearsipan, dan buku manajemen SDM/personalia. Sedangkan, wawancara digunakan untuk mengambil data awal saat penelitian dengan mewancarai arsiparis UNNES untuk mengetahui keberadaan SDM kearsipan di Perguruan Tinggi. Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Dampak era disrupsi dalam pengelolaan kearsipan yaitu masyarakat menjadi terbuka terhadap suatu informasi dan pengelolaan arsip membutuhkan software dan hadware yang besar untuk menyimpan file-file arsip; (2) Kompetensi yang harus dimiliki arsiparis di era disrupsi yaitu terampil di bidang TIK atau sistem informasi manajemen; (3) Cara agar sebuah lembaga memiliki arsiparis yang berkompeten di era disrupsi adalah memberikan ilmu kepada arsiparis di bidang teknologi. Saran dalam penelitian ini adalah lembaga sangatperlu untuk meningkatkan SDM dalam bidang TIK bagi arsiparsinya melalui pelatihan atau workshop elektronik arsip..