摘要:Perkembangan seni kerajinan batik masih kalah saing jika dibandingkan dengan seni kerajianan lainnya seperti seni patung ataupun seni kerajinan kain “endek”, padahal batik apabila digarap secara profesional dengan ketrampilan yang tepat, terukur, sesuai dengan selera dan permintaan pasar, niscaya akan menjadi salah satu “soko guru” baru perekonomian masyarakat. Desa Getasan sebagai salah satu wilayah di Kabupaten Badung memulai melakukan terobosan dengan dikembangkannya seni kerajinan batik dengan motif khusus “Jepun Bali”sebagai trand mark Kabupaten Badung. Di dalam perjalanannya, seni kerajinan batik di Desa Getasan mengalami pasang surut terutama sekali terhadap masalah kurangnya tenaga kerja pembatik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar, masih minimnya pengetahuan tentang teknik batik yang baik dan benar termasuk didalamnya adalah teknik pewarnaan, serta belum tersosialisainya seni kerajinan batik diluar kelompok. Didasarkan atas pertimbangan tersebut, maka upaya strategis melalui kegiatan KKN-PPM dapat dijadikan sebagai solusi pemecahannya. Kegiatan diawali dengan tahapan koordinasi program kepada kelompok sasaran sekaligus juga dilakukan sosialisasi di luar Desa Getasan melalui pembentukan kelompok baru. Dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan yang dituntun oleh instruktur berpengalaman dan diakhiri dengan tahapan sosialisasi seni membatik pada anak usia dini (anak SD) baik di Desa Getasan maupun diluar Desa Getasan. Hasil Kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan batik tulis di Desa Getasan telah berhasil meningkatkan pemahaman dan manfaat mengenai teknik membatik dan mewarnai yang lebih berkualitas sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas batik Jepun Bali yang sudah diproduksi. Kegiatan pelatihan juga berhasil mengembangkan kelompok seni kerajinan batik yang baru yaitu kelompok batik “Sekar Jepun” yang ada di Desa Samuan Carangsari serta telah berhasil menanamkan seni membatik sebagai warisan budaya Nasional pada anak-anak usia dini di Desa Getasan dan sekitarnya.