摘要:Penekitian ini bertujuan: 1) mengetahui hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan pengalaman ber-KB dengan persepsi klien terhadap kualitas pelayanan KB di puskesmas di masa krisi; 2) mengetahui dimensi kualitas pelayanan KB yang paling penting bagi klien; 3) mengetahui harapan klien tentang kualitas pelayanan KB. Wawancara dilakukan secara sensus terhadap semua responden yang berjumlah 114 akseptor, yang memiliki status sosial ekonomi prasejahtera dan sejahtera I. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif dan korelasi dan regresi ganda. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi yang baik terhadap kualitas pelayanan KB Puskesmas di masa krisis. Persepsi tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan pengalaman ber-KB. Dilihat dari harapan klien tentang pelayanan KB yang berkualitas baik, terdapat 27,2% responden yang menjawab lebih suka memilih petugas pelayanan KB yang mampu menjelaskan permasalahan dengan jelas dan mudah dimenegerti, 26,3% memilih petugas KB yang ramah dan sabar. Jika dua gejala tersebut dicermati secara bersama-sama terlihat bahwa dimensi kualitas informasi dan dimnesi hubungan interpersonal antara pelayanan dengan dengan klien merupakan pilihan kebutuhan yang penting bagi klien. Dilihat dari hasil analisis korelasi dan regresi ganda, dari faktor pendidikan, pendapatan dan pengalaman ber-KB ternyata hanya faktor pengalaman ber-KB yang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi tentang pelayanan ber-KB. Koefisien dterminan variabel pendapatan sebesar 12,1% merupakan angka tertingi dibanding dengan dua variabel lainnya. Selanjutnya menunjukkan bahwa variansui persepsi terhadap kualitas layanan KB dapat disumbang oleh kedua faktor tersebut sebesar 10,7%, sedangkan 89,3% ditentukan oleh faktor lain.