摘要:Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi merupakan dua daerah bertetangga dan wilayahnya berbatasan administratif. Dalam peningkatan pelayanan air minum, Kota Bukittinggi menghadapi kendala keterbatasan sumber air baku di dalam wilayahnya. Sebagian besar sumber air baku yang digunakan di Kota Bukittinggi saat ini dan sumber–sumber air baku potensial terdapat di wilayah Kab. Agam. Kerjasama antar daerah dinilai dapat mengatasi permasalahan ketimpangan sumber air baku antara kedua daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menilai potensi kerjasama, dukungan stakeholder dan kapasitas objek kerjasama pada kerjasama antar daerah Kab. Agam dan Kota Bukittinggi dalam penyediaan air baku. Penelitian menggunakan Metode Kuantitatif, dengan sampling menggunakan Teknik Snowbowling. Data primer dihimpun melalui kuisioner Skala Guttman dan Likert, sedangkan analisis menggunakan teknik skoring dan AHP. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara Kota Bukittinggi dengan Kab. Agam dalam penyediaan air baku didominasi oleh hubungan konsultasi dan kerjasama formal belum terwujud. Semua stakeholder sangat mendukung kerjasama antar daerah dalam penyediaan air baku. Perbedaan terdapat dalam memandang sisi manfaat dan hambatan kerjasama. Pemanfaatan air baku menjadi kriteria prioritas, sedangkan sistem pelayanan air baku dan legalitas kerjasama menjadi dua aspek prioritas dalam kerjasama antar daerah. Ketersediaan air pada sumber air baku yang dialokasikan sebagai objek kerjasama sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan air minum saat ini dan proyeksi 20 tahun yang akan datang Kota Bukittinggi dan penduduk pada wilayah–wilayah kecamatan di Kabupaten Agam yang berdekatan dengan Kota Bukittinggi.
其他摘要:Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi merupakan dua daerah bertetangga dan wilayahnya berbatasan administratif. Dalam peningkatan pelayanan air minum, Kota Bukittinggi menghadapi kendala keterbatasan sumber air baku di dalam wilayahnya. Sebagian besar sumber air baku yang digunakan di Kota Bukittinggi saat ini dan sumber–sumber air baku potensial terdapat di wilayah Kab. Agam. Kerjasama antar daerah dinilai dapat mengatasi permasalahan ketimpangan sumber air baku antara kedua daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menilai potensi kerjasama, dukungan stakeholder dan kapasitas objek kerjasama pada kerjasama antar daerah Kab. Agam dan Kota Bukittinggi dalam penyediaan air baku. Penelitian menggunakan Metode Kuantitatif, dengan sampling menggunakan Teknik Snowbowling. Data primer dihimpun melalui kuisioner Skala Guttman dan Likert, sedangkan analisis menggunakan teknik skoring dan AHP. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara Kota Bukittinggi dengan Kab. Agam dalam penyediaan air baku didominasi oleh hubungan konsultasi dan kerjasama formal belum terwujud. Semua stakeholder sangat mendukung kerjasama antar daerah dalam penyediaan air baku. Perbedaan terdapat dalam memandang sisi manfaat dan hambatan kerjasama. Pemanfaatan air baku menjadi kriteria prioritas, sedangkan sistem pelayanan air baku dan legalitas kerjasama menjadi dua aspek prioritas dalam kerjasama antar daerah. Ketersediaan air pada sumber air baku yang dialokasikan sebagai objek kerjasama sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan air minum saat ini dan proyeksi 20 tahun yang akan datang Kota Bukittinggi dan penduduk pada wilayah–wilayah kecamatan di Kabupaten Agam yang berdekatan dengan Kota Bukittinggi.
关键词:wilayah perbatasan; kerjasama antar daerah; dukungan stakeholder; ketersediaan air baku dan kebutuhan air minum.