摘要:Abstrak Kepuasan perkawinan adalah elemen penting dalam kehidupan keluarga dan perkembangan pribadi. Keikutsertaan wanita dalam dunia tenaga kerja dan peran ganda mereka sebagai pencari nafkah dan pemelihara keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepuasan perkawinan berdasarkan faktor demografi dan menganalisis pengaruh konflik kerja-keluarga terhadap kepuasan perkawinan. Desain penelitian ini adalah cross sectional . Contoh penelitian dipilih dengan teknik nonproportional stratified random sampling di Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Tengah. Seratus dua puluh keluarga dengan suami-istri bekerja dipilih secara acak di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu dari dua keluarga (54,2%) memiliki level konfik kerja-keluarga yang sedang dan satu dari tiga (39,2%) keluarga memiliki level kepuasan perkawinan yang tinggi. Hasil membuktikan bahwa kepuasan perkawinan dipengaruhi secara signifikan negatif oleh konflik kerja mengganggu keluarga. Temuan ini berarti bahwa semakin rendah konflik kerja mengganggu keluarga maka semakin tinggi kepuasan perkawinan. Faktor demografi yang memengaruhi kepuasan perkawinan adalah pendidikan istri. Berdasarkan penelitian ini diharapkan keluarga mampu menyusun suatu strategi yang dapat menjembatani peran di tempat kerja dan peran dalam rumah tangga sehingga dapat lebih puas mengenai perkawinannya. Kata kunci: kepuasan perkawinan, konflik kerja-keluarga, peran ganda, suami-istri bekerja Demographic Factors, Work-Family Conflict and Marital Satisfaction among Working Wife Abstract Marital satisfaction is an essential element for successful family life and personal growth. The women’s engagement in the employment sector and their dual role as breadwinner and the care taker of family has significant correlation with the marital satisfaction. This study aimed to ascertain marital satisfaction based on demographic factors and to analyze the influences of work-family conflict on marital satisfaction. The study was a cross sectional design. Samples were selected by using non-proportional stratified random sampling technique at District of West and Central Bogor. There 120 families were randomly chosen among dual earner families in study sites. Findings showed that one of two family (54,2%) had moderate level of work-family conflict and one of three family (39,2%) had high level of marital satisfaction. The result confirmed that marital satisfaction was negatively influenced by work to family conflict. It means lower work to family conflict experienced by the family will higher the marital satisfaction. Demographic factor that influenced marital satisfaction was education attainment. This study is expected that family is able to organize a balancing strategy between the workplace roles and the household roles to be more satisfied about their marriage. Keywords: dual earner, dual role, marital satisfaction, work-family conflict