标题:Eksistensi Konsep Nilai “Luan dan Teben” sebagai Pembagian Ruang pada Level Makro Berdasarkan Nilai Tradisional Bali di Wilayah Selatan Kabupaten Badung
摘要:Propinsi Bali telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal sebagai konseptual dalam pembangunan wilayahnya. Tatanan nilai konseptual ini merupakan suatu elaborasi yang diterapkan secara komprehensif dan sistematis pada setiap aspek pembangunan. Konsep nilai yang menjiwai unsur-unsur tersebut dijiwai oleh nilai-nilai Budaya yang diterjemahkan ke dalam wujud keruangan. Setiap konsep nilai tersebut masing-masing nilai memiliki wilayah yang bersifat madya (tengah). Sistem perzoningan tersebut menghasilkan wilayah dengan peruntukkan untuk jenis kegiatan tertentu, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos. Dewasa ini arah pembangunan yang terjadi di Kabupaten Badung dirasakan mulai tidak terkendali, hal ini dikarenakan eksistensi Bali sebagai ODTW, mengakibatkan tingginya minat berinvestasi yang pada akhirnya memberikan dampak positif dan negatif. Fenomena ini menarik dilakukan suatu kajian, mengingat dalam pemanfaatan ruang di wilayah Bali harus berdasarkan pada konsep pembagian ruang makro yang tersirat dalam aturan positif. Berdasarkan hasil analisa dengan melakukan perbandingan antara peta overlay pemanfaatan ruang terhadap konsep nilai “local genius” pembagian ruang pada level makro di wilayah Selatan Kabupaten Badung, maka dapat dilihat bahwa eksistensi dari konsep nilai tersebut telah mengalami pergeseran secara luasan dan tidak terdapat lagi jenis peruntukkan yang mengkhusus seperti yang telah ditentukan sesuai konsep nilai tersebut.
其他摘要:Propinsi Bali telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal sebagai konseptual dalam pembangunan wilayahnya. Tatanan nilai konseptual ini merupakan suatu elaborasi yang diterapkan secara komprehensif dan sistematis pada setiap aspek pembangunan. Konsep nilai yang menjiwai unsur-unsur tersebut dijiwai oleh nilai-nilai Budaya yang diterjemahkan ke dalam wujud keruangan. Setiap konsep nilai tersebut masing-masing nilai memiliki wilayah yang bersifat madya (tengah). Sistem perzoningan tersebut menghasilkan wilayah dengan peruntukkan untuk jenis kegiatan tertentu, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos. Dewasa ini arah pembangunan yang terjadi di Kabupaten Badung dirasakan mulai tidak terkendali, hal ini dikarenakan eksistensi Bali sebagai ODTW, mengakibatkan tingginya minat berinvestasi yang pada akhirnya memberikan dampak positif dan negatif. Fenomena ini menarik dilakukan suatu kajian, mengingat dalam pemanfaatan ruang di wilayah Bali harus berdasarkan pada konsep pembagian ruang makro yang tersirat dalam aturan positif. Berdasarkan hasil analisa dengan melakukan perbandingan antara peta overlay pemanfaatan ruang terhadap konsep nilai “local genius” pembagian ruang pada level makro di wilayah Selatan Kabupaten Badung, maka dapat dilihat bahwa eksistensi dari konsep nilai tersebut telah mengalami pergeseran secara luasan dan tidak terdapat lagi jenis peruntukkan yang mengkhusus seperti yang telah ditentukan sesuai konsep nilai tersebut.