首页    期刊浏览 2024年12月04日 星期三
登录注册

文章基本信息

  • 标题:PERKEMBANGAN FENOMENOLOGI PADA REALITAS SOSIAL MASYARAKAT DALAM PANDANGAN EDMUND HUSSERL
  • 本地全文:下载
  • 作者:Supriadi Supriadi
  • 期刊名称:Scriptura
  • 印刷版ISSN:1978-385X
  • 出版年度:2015
  • 卷号:5
  • 期号:2
  • 页码:52-61
  • DOI:10.9744/scriptura.5.2.52-61
  • 语种:English
  • 出版社:Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University
  • 摘要:Paradigma utama sosiologi fakta sosial, definisi sosial dan perilaku sosial sesungguhnya mencoba menjelaskan tarik ulur individu atau dikenal dengan aktor dan masyarakat, termasuk struktur di dalamnya. Persoalannya adalah apakah individu yang mempengaruhi struktur ataukah struktur mendominasi individu, sehingga tidak memiliki pilihan lain untuk bertindak. Ada pendekatan-pendekatan lain yang bersifat radikal dalam arti menolak pangandaian ortodoksi ‘fungsionalisme struktural’ yang menjadi mainstrem, cap yang diberikan kepada sintesis Talcott Parson atas organisme Durkheim dan Teori Tindakan Sosial Weber yang mendiminasi teori sosial pasca Perang Dunia Kedua, yaitu fenomenologi. Dunia-kehidupan dalam pengertian Husserl kurang lebihnya mengandung arti bahwa, dunia sebagaimana manusia menghayati dalam spontanitasnya, sebagai basis tindakan komunikasi antar subjek. Dunia-kehidupan ini adalah unsur-unsur sehari-hari yang membentuk kenyataan kita, yakni unsur dunia sehari-hari yang kita libati dan hidupi sebelum kita menteorikannya atau menrefleksikannya secara filosofis. Fenomenologi melihat komunikasi sebagai sebuah proses membagi pengalaman personal melalui dialog atau percakapan. Fenomenologi adalah disiplin ilmu yang berbeda dari namun masih memilki hubungan dengan disiplin dalam bidang filsafat, seperti ontology, epistomologi, logic dan ethics. Yang membedakan pada penemuan pengetahuan dalam fenomenologi ialah mengesampingkan sementara segala teori, pendapat dan pandangan yang telah diketahui sebelumnya oleh setiap orang, dengan tujuan agar dapat menangkap hakikat yang murni. Sebagai tolok ukurnya ialah kebenaran intersubjektif, kebenaran pengetahuan jika melakukan eksplorasi makna noumenon di balik yang phenomenon menuju metateori dan metasains. Langkah-langkah metode yang dipakai ialah (1). Reduksi fenomenologis, (2). Reduksi Eidetik, (3). Reduksi transendental. Artikel ini akan mendeskripsikan sebuah state of the art dari fenomenologi dimaksud, yaitu suatu penjelasan sejarah kemunculan sebuah teori, perkembangan atas dasar penjabaran oleh teori-teori yang datang berikutnya serta perkembangan mutakhirnya.
  • 其他摘要:Paradigma utama sosiologi fakta sosial, definisi sosial dan perilaku sosial sesungguhnya mencoba menjelaskan tarik ulur individu atau dikenal dengan aktor dan masyarakat, termasuk struktur di dalamnya. Persoalannya adalah apakah individu yang mempengaruhi struktur ataukah struktur mendominasi individu, sehingga tidak memiliki pilihan lain untuk bertindak. Ada pendekatan-pendekatan lain yang bersifat radikal dalam arti menolak pangandaian ortodoksi ‘fungsionalisme struktural’ yang menjadi mainstrem, cap yang diberikan kepada sintesis Talcott Parson atas organisme Durkheim dan Teori Tindakan Sosial Weber yang mendiminasi teori sosial pasca Perang Dunia Kedua, yaitu fenomenologi. Dunia-kehidupan dalam pengertian Husserl kurang lebihnya mengandung arti bahwa, dunia sebagaimana manusia menghayati dalam spontanitasnya, sebagai basis tindakan komunikasi antar subjek. Dunia-kehidupan ini adalah unsur-unsur sehari-hari yang membentuk kenyataan kita, yakni unsur dunia sehari-hari yang kita libati dan hidupi sebelum kita menteorikannya atau menrefleksikannya secara filosofis. Fenomenologi melihat komunikasi sebagai sebuah proses membagi pengalaman personal melalui dialog atau percakapan. Fenomenologi adalah disiplin ilmu yang berbeda dari namun masih memilki hubungan dengan disiplin dalam bidang filsafat, seperti ontology, epistomologi, logic dan ethics. Yang membedakan pada penemuan pengetahuan dalam fenomenologi ialah mengesampingkan sementara segala teori, pendapat dan pandangan yang telah diketahui sebelumnya oleh setiap orang, dengan tujuan agar dapat menangkap hakikat yang murni. Sebagai tolok ukurnya ialah kebenaran intersubjektif, kebenaran pengetahuan jika melakukan eksplorasi makna noumenon di balik yang phenomenon menuju metateori dan metasains. Langkah-langkah metode yang dipakai ialah (1). Reduksi fenomenologis, (2). Reduksi Eidetik, (3). Reduksi transendental. Artikel ini akan mendeskripsikan sebuah state of the art dari fenomenologi dimaksud, yaitu suatu penjelasan sejarah kemunculan sebuah teori, perkembangan atas dasar penjabaran oleh teori-teori yang datang berikutnya serta perkembangan mutakhirnya.
  • 关键词:Paradigma; komunikasi fenomenologi; ontology; epistomologi; logic; ethisc.
国家哲学社会科学文献中心版权所有