摘要:Sekolah dianggap sebagai instrumen penting dalam mewujudkan sosok manusia yang diharapkan. Aneka kesulitan telah menghadang sekolah dalam mewujudkan sosok manusia diantaranya adalah drug use, early pregnancy, delinquency, dan school failures. Salah satu jenis school failures adalah kesulitan sekolah dalam menentukan kontrol atas faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar efektif untuk mencapai students’ academic and social gains. Arus utama peningkatan pengelolaan pendidikan dewasa ini mencakup peningkatan relevansi, iklim akademik, komitmen kelembagaan, efisiensi, dan keberlanjutan; Untuk itu peningkatan kualitas pembelajaran memperoleh tempat yang amat penting, yang meliputi: kualitas perilaku pembelajaran guru (teacher’s behavior), perilaku belajar siswa (student’s behavior), iklim pembelajaran (learning climate), materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran di sekolah. Aneka permasalahan pembelajaran (learning problems) yang terjadi dalam praktek pembelajaran di sekolah, khususnya sekolah dasar (SD), memiliki variasi yang amat beragam.Tiga problem yang paling menonjol pada Klinik Pembelajaran miliki Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti yaitu: (1) Cara menangani kasus pada anak didik seperti rendahnya motivasi belajar, kesulitan membaca, daya serap rendah, dan keterbatasan lain, (2) Kesulitan memilih metode mengajar secara efektif untuk bidang studi tertentu, dan (3) Kesulitan memahami dan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta memahami sertifikasi guru. Oleh karenanya, hal ini menjadikan Klinik Pembelajaran menjadi bagian dari pencarian solusi atas problem pembelajaran.