摘要:Program ini berupaya untuk merintis model pendidikan berbasis masyarakat yangberorientasi kepada kebutuhan belajar masyarakat, menggali potensi lingkungan,memanfaatkan dan mengembangkan apa yang ada di masyarakat sehingga hasilnya dapatdirasakan secara nyata oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengetahui prosespenjaringan peserta didik dan potensi belajar di sekolah alternatif, 2) mengetahuikebutuhan belajar peserta didik di sekolah alternatif, 3) mengetahui proses pembelajarandi sekolah alternatif, dan 4) mengetahui tanggapan masyarakat dan peserta didik terhadapperintisan sekolah alternatif.Program dilaksanakan dari bulan Juni 2004 sampai bulan Oktober 2004. Tempatpelaksanaan di dusun Sendang, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, DIY. Pelaksanaanprogram terdiri dari 5 tahapan yaitu : 1) Persiapan program, 2) Analisis lingkungan, 3) Analisiskurikulum, 4) Penyelenggaraan pembelajaran, dan 5) Evaluasi. Instrumen pelaksanaanprogram terdiri dari : pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi.Berdasarkan hasil pelaksanaan program, dapat disimpulkan bahwa : 1) Prosespenjaringan warga belajar dan potensi lingkungan di sekolah alternatif berbasis masyarakatmelibatkan komponen-komponen yang ada di masyarakat yaitu: instansi pemerintah(kepala dusun), tokoh masyarakat dan pemuda. Proses penjaringan warga belajar diawalidengan pedekatan dengan tokoh masyarakat, kepala dusun, dan tokoh pemuda kemudiandilanjutkan dengan pendekatan kepada orang tua. Untuk mengetahui potensi lingkunganyang akan dikembangkan dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan masyarakat,kemudian potensi lingkungan tersebut dianalisis menjadi kurikulum di sekolah alternatif.2) Kebutuhan belajar yang diinginkan warga belajar dikategorikan menjadi empat bidangyaitu : kemampuan membaca dan menulis, kerajinan, keterampilan, dan kewirausahaan.3) Pendekatan pembelajaran di sekolah alternatif berorientasi kepada kebutuhan belajarmasyarakat, menggali potensi lingkungan dan bermanfaat secara praktis pada masyarakat.Proses pembelajaran di sekolah alternatif memanfaatkan learningkit, pembelajarantutorial (peer teaching), pembelajaran kelompok kecil (group learning), pembelajaranpartisipatif dan kebermaknaan praktis dari hasil belajar. 4) Perintisan sekolah alternatifmenunjukkan hasil yang berarti bagi peserta didik, orang tua maupun masyarakat.Perintisan sekolah alternatif juga mendapatkan tanggapan yang positif, baik dari kepaladusun maupun orang tua warga belajar. Warga belajar juga merasakan perlunya tindaklanjut dari program di sekolah alternatif.Kata kunci : Sekolah Alternatif, Homeschooling, Learning Kit, Potensi PendidikanMasyarakat