摘要:Empati merupakan hal yang penting dalam kehidupan sosial. Empati sangat dibutuhkan dalam proses konseling psikologi. Munculnya empati pada seseorang dapat dipengaruhi oleh kognisi sosial dan schadenfreude. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi peran kognisi sosial dan schadenfreude dengan empati pada mahasiswa program sarjana jurusan Psikologi dan Bimbingan Konseling Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Alat ukur yang digunakan yaitu The Edinburgh Social Cognition Test (ESCoT) untuk mengukur kognisi sosial, alat ukur Schadenfreude yang dibuat oleh Alison Baren untuk mengukur schadenfreude, dan Interpersonal Reactivity Index (IRI) untuk mengukur empati. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peran kognisi sosial dan schadenfreude terhadap empati. Dimana hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik kemampuan kognisi sosial, maka akan semakin baik pula kemampuan empati yang dimiliki. Namun, apabila perilaku schadenfreude yang dimiliki tinggi, maka hal tersebut dapat menurunkan kemampuan empati yang dimiliki. Penelitian ini dapat menjadi referensi pembuatan modul bagi jurusan psikologi, jurusan bimbingan dan konseling, serta pihak lainnya untuk meningkatkan empati pada seseorang dengan cara melatih kemampuan kognisi sosial.
其他摘要:Empathy is very important not only in social life but also to create communication in counseling in the field of psychology and counseling guidance. The emergence of empathy in an individual can be influenced by social cognition and schadenfreude. For this reason, the objective of this study was to clarify the role of social cognition and schadenfreude in empathy in State University of Malang undergraduate students majoring in psychology and counseling guidance. This study was quantitative with a correlational approach. This study also uses several measuring instruments such as The Edinburgh Social Cognition Test (ESCoT) to measure social cognition, the Schadenfreude measuring instrument created by Alison Baren to measure Schadenfreude, and the Interpersonal Reactivity Index (IRI) to measure empathy. Hypothesis testing was conducted using multiple regression analysis. The results found that there was a role for social cognition and Schadenfreude on empathy which shows that the greater the social cognition ability, the better the empathy ability. However, increases in Schadenfreude behavior can reduce the ability to empathize. This study can be used as a reference for creating modules for psychology majors, guidance and counseling majors, and other parties to increase empathy in individuals by training social cognition skills.