出版社:State College of Islamic Studies Pamekasan (STAIN Pamekasan)
摘要:Era disrupsi yang muncul dengan perkembangan teknologinya yang pesat membawa dampak positif pada perkembangan dunia industri dan menimbulkan dampak kemerosotan karakter religius generasi penerus Bangsa Indonesia tak terkecuali di daerah terpencil seperti di Lumajang yang penduduknya banyak berasal dari Madura. Tujuan Penelitian ini untuk mengupas tentang pesantren berkarakter suku Madura yang berada di Lumajang yang mana dari dulu hingga sekarang karakteristik Suku Madura mempercayai kepemimpinan kiai sebagai sosok sentral dalam lingkungan pesantren dalam pembentukan karakter religius dalam lingkungan sekitarnya. Penelitian ini jenis penelitian kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi di pondok pesantren Darul Ulum ataupun warga yang tinggal di lingungan pesantren tersebut. Selanjutnya data dianalisis melalui triangulasi dan reduksi data untuk penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan bahwa kultur pesantren Madura dipercaya masyarakat mampu membentuk karakter religius dengan memperbaiki dan meningkatkan sistem pendidikannya tanpa membuang kultur dan tri dharma pesantren yang ada sejak berdirinya pesantren di Indonesia agar Pendidikan di Indonesia melahirkan generasi emas 2045.
其他摘要:The appear disruption era with the rapid technology development gives a positive effect to development of world industry and makes a decline effect of religious character of the next generation Indonesia, it was not exeepted in a small town like in Lumajang that’s the biggest population comes from Madura. The purpose of this study is to explore the characteristics of pesantren with Madurese characteristics located in Lumajang. Which one from the past until now the Madurese ethnic believed the leadership of Kiai as central figure in pesantren’s environment in establishment religious character of around environment. This research isa kind of qualitative descriptive, otherwise the date collection technig uses interview, observation and documentation in pesantren’s Darul Ulum or the society who lives around it. Next the data will be analyzed by tree angulation and date reduction to take the conelusion. This research showed that Madurese pesantren’s culture was belived by society can from religious character by reparing and increasing pesantren’s tri dharma (tree obligation) since built pesantren in Indonesia, in order that the education in Indonesia creates the gold generation 2045.