出版社:Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Indonesia
摘要:Covid-19 telah menghadirkan serangkaian tantangan baru di setiap area; pendidikan tinggi adalah salah satunya. Pandemi tersebut mengakibatkan pergeseran metode komunikasi belajar mengajar, menciptakan struktur baru pendidikan berbasis digital. Studi ini mengkaji fenomena tersebut melalui perspektif Castells 'Network Society Theory untuk melihat kapasitas relasional pendidikan di pedesaan Indonesia. Dalam pandangannya, Castells merangkum konsep khas antara aliran waktu dan ruang dalam masyarakat berjejaring. Ruang saat ini secara khusus berkaitan dengan pusat organisasi sosial saat ini di mana tempat-tempat di seluruh dunia telah terhubung dalam sektor yang dinamis. Karena diskontinuitas geografis sebagai sumber kekacauan relasional, maka konteks dan inovasi akan menentukan bagaimana suatu tempat berkeng atau menurun, meskipun semua akan terintegrasi ke dalam jaringan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam skenario saat ini agar para pemimpin akademisi dan pemerintahan dapat mengatasinya melalui inovasi yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk mengetahui kondisi pembelajaran daring yang dirasakan oleh siswa. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari jurnal ilmiah, publikasi pemerintah dan non pemerintah, buku dari berbagai penulis, situs internet dan data umum serta berbagai sumber informasi lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan pembelajaran secara daring masih terbilang baru dan terbukti dari proses pembelajaran dalam beberapa hal, seperti terbatasnya jaringan internet, biaya, dan interaksi antara dosen dan mahasiswa. Dalam perspektif Castells 'Network Society Theory, bahwa mahasiswa dan dosen pada penelitian sebagai korban digital, terutama dalam konteks proses belajar mengajar.
其他摘要:Covid-19 has presented a new set of challenges in every area; higher education is one of them. The pandemic has resulted in a shift in teaching and learning communication methods, creating a new structure for digital-based education. This study investigates this phenomenon through the perspective of Castells' Network Society Theory to see the relational capacity of education in rural Indonesia. In his view, Castells summarizes summarized a distinctive concept between the flow of time and space in a networked society. The current space deals specifically with the center of social organization today where places around the world have been connected in a dynamic sector. As geographic discontinuity serves as a source of relational chaos, so then context and innovation will determine how a place prospers or decline, even though all will be integrated into the network society. Therefore, it is important to identify opportunities and challenges in the current scenario so that academic and government leaders can address them through the right innovations. This study conducted a survey to determine the perceived conditions of online learning by students. In addition, this study also uses used secondary data from scientific journals, government and non-government publications, books from various authors, websites, and public data as well as various other sources of information. The results of this study indicate that the provisions of online learning are new to limit the learning process in several ways, such as networks, costs, and interactions between lecturers and students. In the perspective of the Castells' Network Society Theory, the results of this study see students and lecturers as digital victims, especially in the context of teaching and learning.