出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Limbah medis adalah salah satu penyebab masalah lingkungan di dunia, terutama di Surabaya. Hal tersebut dikarenakan oleh potensi bahaya ke lingkungan dan risiko kesehatan. Pengolahan dan pengangkutan limbah medis penting karena mempunyai regulasi yang perlu ditaati. Puskesmas dibawahi oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Untuk mengolah limbahnya, Dinas Kesehatan memakai jasa pihak ketiga untuk mengangkut dan mengolah limbah medis dari 63 Puskesmas di Kota Surabaya. Saat ini proses pengangkutan oleh pihak ketiga dilakukan rata-rata sekali sebulan. Namun, terdapat peraturan masa simpan limbah medis yaitu 14 hari dari pertama kali dibuang hingga diangkut keluar tempat pembuangan akhir sementara di setiap Puskesmas. Puskesmas bisa melakukan permintaan pengangkutan lebih sering kepada jasa pengolah limbah namun, pihak ketiga mempunyai batas minimum berat limbah yang diangkut yaitu 25 kilogram. Hal ini dikarenakan prinsip break-even antara upah yang diberikan atas kilogram limbah medis yang diolah dan biaya yang harus dikeluarkan dari pengangkutan limbah medis. Riset ini akan mengevaluasi batas minimum 25 kilogram dari pihak pengolah limbah dan menganalisis kemungkinan implementasi durasi 14 hari penyimpanan limbah medis. Peramalan akan digunakan untuk mengetahui pergerakan besaran limbah medis di masa yang akan datang. Hasil dari proses peramalan berat limbah medis akan menjadi langkah awal Dinas Kesehatan Kota Surabaya menentukan keputusan implementasi dalam penanganan limbah medis di Puskesmas. Dari hasil riset ini didapatkan bahwa berat limbah medis akan terus mengalami kenaikan di setiap waktunya. Hal ini menjadi urgensi Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam melakukan perbaikan sistem operasi penyimpanan sementara dan pengangkutan limbah medis.