出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Menurut data dari Polisi Lalu Lintas (Polantas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa selama periode tahun 2012 dan 2013 angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia cenderung menurun, tetapi angka jumlah kecelakaan yang terjadi masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Data tersebut menunjukkan bahwa kantuk pada pengemudi merupakan penyebab kedua terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mendeteksi kantuk. Keadaan kantuk dapat dideteksi dengan memonitor kondisi pengemudi dengan menggunakan dua metode pendekatan yaitu pengambilan sinyal biomedis dan menggunakan teknik visual. Salah satu metode pengambilan sinyal biomedis menggunakan elektrokardiograf (EKG) dan visual menggunakan kamera. EKG merupakan alat yang digunakan untuk merekam sinyal jantung. Perancangan instrumentasi EKG menggunakan surface electrode yang dipasang menggunakan metode segitiga eithoven. Instrumentasi EKG terdiri dari penguat instrumentasi yang menggunakan IC AD620 dan melewati filter low pass dengan frekuensi cutoff 0.05Hz dan filter high pass dengan cutoff 50Hz. Sinyal EKG akan dikirimkan melalui komunikasi serial ke miniPC. Berdasarkan data dapat diperoleh detak jantung dan rasio LF/HF. Penggunaan satu modalitas tidak cukup untuk menyatakan kondisi dari pengemudi, sehingga perlu ditambahkan metode visual haar classifier untuk mendeteksi kantuk. Perancangan metode visual menggunakan kamera untuk mengambil data frame. Data frame pertama video berupa height dari kelopak mata sebagai threshold. Threshold digunakan sebagai pembanding dengan height frame ke-n untuk mengklasifikasikan kondisi pengemudi sebagai parameter kedua. Penggabungan kedua parameter menggunakan metode if then rule. Melalui pengujian dengan lima subjek didapatkan bahwa sistem pemantauan kantuk menggunakan instrumentasi EKG dan visual haar classifier dapat mendeteksi kantuk satu dari lima subjek yang diuji.