出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang termasuk kedalam kategori daerah yang rawan bahaya kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat bahwa telah terjadi kerusahakan lahan, gagal panen, dan kekurangan air akibat dari kekeringan di Kabupaten Lamongan. Manajemen resiko suatu bencana merupakan salah satu upaya pendekatan yang bersifat non struktural yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak bencana. Setidaknya terdapat dua komponen utama didalam melakukan penilaian terhadap resiko bencana, yaitu melakukan penilaian bahaya dan melakukan penilaian terhadap kerentanan. Didalam tahap awal perlu dilakukan pembatasan daerah terdampak bahaya kekeringan. Oleh karenanya diperlukan penelitian yang berusaha untuk memberikan informasi awal mengenai sebaran daerah yang teridentifikasi memiliki bahaya kekeringan. Terdapat tiga tahapan analisa pada penelitian ini. Pertama mengidentifikasi pos curah hujan pada wilayah studi. Kedua dilakukan analisa curah hujan untuk mendapatkan indeks kekeringan meteorologi dari masing-masing pos curah hujan dengan alat ukur Standardize Precipitation Index(SPI). Ketiga dilakukan analisa interpolasi nilai indeks kekeringan dari masing-masing pos hujan untuk mendapatkan sebaran kekeringan. Tingkat kerawanan kekeringan meteorologi pada Kabupaten Lamongan tersebar dari tingkat kekeringan ringan sampai dengan tingkat kekeringan ekstrim. Sebaran kekeringanmeteorologi mencakup lima belas kecamatan yang tersebar di wilayah tengah, selatan dan timur dari Kabupaten Lamongan. Kecamatan tersebut antara lain kecamatan Lamongan, Deket, karangbinangun, Turi, Sukodadi, Kembangbahu, Glagah, Sukorame, Ngimbang, Blubuk, Modo, Kedungpring, babat, Sekaran , dan Laren.