出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Arah kebijakan konsep pengembangan agropolitan di Kecamatan Balung Kabupaten Jember ditetapkan sejak tahun 2015, dan tertuang dalam RTRW Kabupaten Jember tahun 2015-2035. Namun, sampai saat ini penerapannya di lapangan belum ada. Produksi tanaman padi merupakan komoditas unggulan terbesar diantara komoditas tanamana pangan lainnya dan penyumbang utama sektor pertanian dalam pemasukan PDRB Kabupaten Jember tiap tahunnya. Hasil produksi komoditas tanaman padi (pada sub sistem agropolitan hulu) mengalami angka penurunan produksi dari tahun 2016 (41.452 Kuintal) hingga 2018 (35.872 Kuintal), sehingga kontribusi nilai komoditas tanaman pangan padi terhadap PDRB Kabupaten Jember juga mengalami penurunan. Kecamatan Balung merupakan kawasan penghasil tanaman pangan padi di Kabupaten Jember. Jumlah petani di Kecamatan Balung juga mengalami penurunan dikarenakan pekerjaan sebagai petani dianggap tidak mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, diperlukan arahan pengembangan kawasan agropolitan komoditas unggulan tanaman pangan padi di Kecamatan Balung. Penelitian ini menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice untuk menentukan faktor-faktor prioritas yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan agropolitan. Selanjutnya untuk mengetahui kesesuaian faktor-faktor prioritas tersebut dengan kondisi fakta (potensi masalah) di lapangan digunakan teknik Analisa Deskriptif. Terdapat 17 (tujuh belas) faktor yang berpengaruh dari 4 (empat) aspek pengembangan kawasan. Aspek lahan memiliki faktor prioritas lahan pertanian; aspek sarana dan prasarana memiliki faktor prioritas penyediaan air baku; aspek tenaga kerja memiliki faktor prioritas tenaga kerja produksi; dan aspek sistem kelembagaan memiliki faktor prioritas organisasi petani.