摘要:Desa Banyuremsi termasuk ke dalam kawasan perdesaan prioritas nasional yang terletak di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang. Desa Banyuresmi termasuk ke dalam lahan marginal atau kekurangan air. Hal ini merupakan salah satu hambatan untuk berkembangnya sektor pertanian dan perikanan. Hal tersebut semakin terasa terkait kondisi terkini di masa pandemik, beberapa masyarakat ada yang diputuskan atau dirumahkan dalam pekerjaannya. Teknologi simbionik dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat Banyuresmi. Simbionik merupakan sistem budidaya organik yang mengintegrasikan ikan dan sayuran dalam ember dengan kondisi terkontrol. Tahapan pelaksanaan dalam penerapan teknologi simbionik adalah persiapan alat dan bahan, penerapan teknologi simbionik, pelatihan pengolahan produk berbasis ikan lele. Hasil monitoring dan evaluasi selama 6 minggu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan ikan lele, walaupun kurang signifikan. Pertumbuhan ikan lele pada kelompok 1 dan 2 mencapai 41% dan 66%. Amoniak dan TDS merupakan parameter yang menunjukkan kebutuhan C dan N yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan kangkung pada sistem Simbionik ini. Pada monev 2, proses pemanenan dilakukan pada umur kurang lebih 30 hari dengan tinggi 30 cm. Penerapan sistem Simbionik dapat mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah masyarakat di Desa Banyuresmi. Sistem Simbionik dapat diterapkan oleh masyarakat karena mudah dan murah untuk diterapkan di sekitar pekarangan rumahnya.